28.12.09

Quote Of The Day

SESUATU YANG BAIK BELUM TENTU BAGUS. DAN SESUATU YANG BAGUS BELUM TENTU BAIK. (GN)

19.12.09

4 Kali 360

Hujan deras sedang turun. Entah sudah berapa lama Ratika menunggu di bawah atap halte bis Cawang.

Dipeluknya tubuhnya sendiri. Sebisa mungkin melindungi badannya dari terpaan angin yang membawa titik-titik hujan menyambut tubuhnya.

Ditengoknya jam tangan di tangan kanannya. Pukul 23 kurang seperempat.

Seingatnya ketika datang matahari masih tepat di atas kepalanya.

"Haduu dinginnn," diletakkannya masing-masing telapak tangannya di dua pipinya yang masih memerah karena tamparan tadi siang.

Ini adalah hari ke 4 kali 360.

++++++++

Dilihatnya ada bis besar datang. Ratika memantapkan batinnya.

Diserahkannya badannya sendiri pada badan bis yang berukuran jumbo tersebut.

Dia hanya sempat mendengar suara derit ban yang berusaha dihentikan. Setelah itu......

+++++++

Hari ini hari ke 4 kali 360. Cukup sudah bagi Ratika merasakan status sebagai seorang istri. Cukup sudah perihnya yang didapat dari suami. (gn)

12.12.09

Konferensi Bundar Ceritatanya...

Ini adalah momen menarik yang terjadi tanpa disengaja di teras belakang rumah saya, antara ibu saya dengan kucing-kucing peliharaan di rumah. Hahaha gokil abis...!


(gn)

5.12.09

Tentang Kepanjen, Malang

Kepanjen Punya Cerita. Yahh..., ini adalah label yang sengaja saya buat sebagai rasa bangga saya menjadi bagian dari kota Kepanjen. Menjadi warganya sejak saya berusia 5 tahun hingga sekarang memunculkan ide bagi saya untuk berbagi banyak hal tentang kota tempat saya tinggal selama ini. Apalagi Kepanjen semakin tahun semakin berkembang menjadi kota yang representatif sebagai kota pendidikan, industri, pemerintahan dan pembangunan.

Nah, dimana sih Kepanjen tempat saya tinggal ini?

22.11.09

Tentang Menulis

Menulis itu urusan kemauan...,
Menulis itu urusan niat...,
Dan menulis itu urusan menggerakkan tangan....,

Simple...! (gn)

19.11.09

Kasih dan Hantar Restu Orang Tua

Saya terharu. Lah bagaimana tak menyentuh perasaan? Diantara beribu jubel orang-orang muda di sini yang sedang mengadu nasib mencari kerja, orang-orang tua itu setia memberi semangat dan menunggu anaknya. Bahkan ketika rehat dari waktu tes, terlihat beberapa orang tua menghampiri anaknya di luar ruang, menanyakan kabar dan memberikan semangat untuk bisa mengerjakan tes usai waktu rehat. Bahkan ada juga yang membawakan sekadar minuman ringan. ada juga loh yang membawakan makanan berat untuk santap siang, ada yang jenis siap saji, ada juga yang 'bontotan' dari rumah. Hmm haru dah ceritanya saya.

Tugas orang tua yang utama memang menghanntarkan anaknya. Menghantarkan seorang anak menjadi manusia yang lebih terdidik. Terdidik yang saya maksud di sini adalah terdidik dalam lingkungan keluarga itu sendiri semenjak anak tersebut lahir hingga tiba waktu baginya anak tersebut menjalankan tugas sebagai manusia yang mandiri. Mandiri di sini berarti sanggup menjalankan roda hidupnya sendiri, termasuk mengambil keputusan, menafkahi diri dan menikah tentunya.

Fase ketika anak usai dari pendidikan formal (SD, SMP, SMA, dan sejenisnya) adalah fase gawat bagi seorang anak. Biasanya anak akan berada dalam kondisi linglung untuk membawa dirinya menuju kedewasaan tumbuh dengan realita lingkungan. Mencari kerja salah satunya. Dan di sini, ketika saya melihat banyak sekali orang-orang tua yang amat peduli sampai katakanlah mengantar dan 'membodyguard' anaknya selama proses mencari kerja menjadi hal yang sangat menyentuh hati saya. Begitu besar kasih dari orang tua.

Bicara soal 'membodyguard' ketika anak menjalani serangkaian tes kerja, memang tidak semua anak merasa nyaman dengan kondisi seperti ini. Ada yang merasa itu berlebihan, ada juga yang happy mendapat perhatian lebih. Untuk anak-anak yang merasa keberatan, seringkali itu dikarenakan takut mengecewakan bila yang terjadi adalah kegagalan, perasaan takut mengecewakan padahal orang tua telah rela rantang-runtung demi anaknya. Sehingga doa saja dirasa cukup bagi anak tersebut. Bagi yangt happy, biasanya adalah mereka-mereka (anak) yang punya hubungan dekat sangat dengan orang tuanya, merasa sangat membutuhkan keberadaan orang tua di sisinya.

Terlepas dari sikap beragam dari anak, saya sendiri menyadari bahwa sebenarnya yang diinginkan oleh orang tua - orang tua yang mendampingi 'membodyguard'' anaknya selama tes, sebenarnya hanya satu. MEMBERI MOTIVASI LEBIH DAN AGAR ANAK MEREKA TAHU BAHWA MEREKA TAK SENDIRI. Gak tahu lagi sih ya, kalau ada yang karena faktor lain, haha jadi ingat orang tua-orang tua model jahat yang 'membodyguard' anaknya urusan pekerjaan untuk menjual badan si anak, haduuu amit-amit. (gn)

17.11.09

Ketika Cicak Bersaksi



Baru-baru ini berbagai media di Indonesia baik cetak maupun elektronik heboh dengan berita seputar perseteruan POLRI dengan KPK. Hmm..., seru ya seolah-olah kayak sinetron streapping gitu. Gimana kalau kita beri judul "Ketika Cicak Bersaksi"? Hmm..., menjual banget ya? Ha ha ha..!




(gn*)

2.11.09

Shock and Surprize

Gambar diambil dari sini
Bambang tak habis pikir apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Mayang, kekasihnya. Sudah dua minggu ini Mayang tak pernah menelpon, tak mau mengangkat teleponnya, bahkan sekadar membalas mention yang ia kirimkan lewat twitter pun Mayang enggan.

Hingga hari ini, apa yang tampak di matanya menjawab segalanya.

" Happy birthday ya honey," kata Mayang sambil mengecup mesra pipinya.

Bambang hanya bisa diam meresapi gejolak yang ia rasakan. Kesal, senang, semua tumpuk dalam batinnya. Kesal atas apa yang ia rasakan selama 2 minggu terakhir. Betapa kehilangannya dia atas Mayang, betapa bingungnya ia berusaha mengkoreksi kesalahan yang mungkin ia perbuat tanpa sengaja dan menyakiti Mayang.

Namun hari ini, Mayang muncul mengejutkannya. Dengan kue besar di tangannya. Berhias lilin yang menyala. Di dalam kamarnya. Bersama keluarganya, bersama sahabat-sahabat yang selama ini menjadi saksi 2 tahun perjalanan cinta mereka.

"Mayangg..., kamu jahat!" hanya demikian kata yang bisa ia ucapkan ke Mayang dengan lirih. Lalu dikecupnya kening perempuan yang akan ia nikahi bulan depan itu. Dipeluknya dengan sayang, disambut tawa riuh dari sahabat juga mama, papa dan dua adiknya di dalam kamar.

Tengah malam itu menjadi malam yang melegakan, sekaligus malam yang penuh kebahagiaan. (gn)

31.10.09

Black Feat Lala in Pot

Black dan Lala lagi bikin ulah nih. Kebetulan ibu saya baru beli pot baru. Dan nih kucing kayanya tahu aja kalo ada barang baru yang enak buat nongkrong punya, hahaha.

Lucu deh gaya tidurnya! Cekidot...:


Chubby Act


Ini nih kucing kecil yang baru lahir dari rahim Mbok'e alias si Pus. Namanya Chubby. Foto ini saya ambil ketika usia Chubby pas 1 bulan.


Manjaaa banget deh ama si mamam.
Dan layaknya anak batita, mencoba bermain kesana kemari tapi TEUTEUPPP (hehe) enggak mau jauh-jauh dari si mamam.


21.10.09

Sekretariat Kavling 10

Ini nih.., gambaran ruang sekretariat Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa Unibraw sekitar tahun 2007.


Dalam Bingkai Kerja

Saya menemukan foto-foto lama. Foto-foto tersebut menggambarkan seputar kegiatan di dalam sekretariat organisasi yang dilakukan Pengurus Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa Universitas Brawijaya (anak-anak Unibraw biasa menyebut Kavling 10) tahun 2007-2008 ketika itu.

14.10.09

PIMNAS Universitas Muhammadiyah Malang

Iseng-iseng membuka folder komputer yang berisi foto-foto lama, saya menemukan beberapa gambar saya bersama dengan teman-teman aktivis saya ketika masih bergabung di Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya. Foto berikut adalah momen-momen ketika saya dan beberapa teman sedang mengunjungi PIMNAS yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang



Dialog Publik Menguak Kontroversi Malang Olympic Garden

Iseng-iseng membuka folder komputer yang berisi foto-foto lama, saya menemukan beberapa gambar saya bersama dengan teman-teman aktivis saya ketika masih bergabung di Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya. Foto berikut adalah momen-momen ketika saya dan beberapa teman sedang mengadakan acara Dialog Publik Menguak Kontroversi Malang Olympic Garden. Dalam acara tersebut saya bertidak sebagai sie acara yang sekaligus menjadi MC selama acara berlangsung.


7.10.09

STARLIT

Ada yang tahu drama seri taiwan ini gak? Bagus lo.

Empati dan Simpati untuk Korban Gempa Padang



4 hari terakhir ini saya rajin mengikuti perkembangan seputar bencana gempa yang terjadi di Padang 30 September lalu. 

Sebuah kutukan buat saya, awalnya saya cenderung mengabaikan bahkan cuek terhadap apa yang terjadi di sana.

Bahkan ketika pertama tahu komentar yang keluar dari batin saya hanyalah "Oalah, gempa lagi gempa lagi..". Yah, sebuah reaksi standar tanpa ada keinginan mau tahu terhadap gambaran musibah yang sesungguhnya. 

Tertarik pada ulasan di koran yang berturut-turut mengangkat headline tentang gempa padang tersebut (bahkan berita dikuburnya teroris buronan FBI, Noordin M Top, di Malaysia saja sampai kalah), saya dengan terpaksa membaca berbagai sajian berita yang ditawarkan di halaman utama tersebut. Habis, tak ada pilihan lain, pikir saya. Daripada gak ada kerjaan. 

Ternyata eh ternyata, takdir Tuhan ketika itu membawa saya ke dalam sebuah perenungan yang ya ampun goblok banget saya ini, kok bisa-bisanya saya seolah tidak punya perasaan. 

Jujur saya menangis ketika membaca beberapa berita tentang gempa Padang di hari itu. Bahkan saking penasarannya, saya mencoba membuka koran-koran kemarin yang saya lewatkan begitu saja tentang gempa Padang.

Kesimpulan yang saya dapat, mari buka mata, buka telinga, dan buka hati. Sungguh bila kita berusaha menyelami apa yang terjadi di sana dan membayangkan bila itu terjadi pada kita atau orang-orang terdekat kita, maka kita akan benar-benar merasakan trenyuh yang dalam. Sebuah bencana yang benar-benar menimbulkan kesedihan bagi mereka yang terkena. 

Maafkan saya, saya harap saya belum terlambat untuk mengucapkan simpati dan empati ini. Mari semuanya, mari berbuat yang terbaik dan semaksimal mungkin untuk sesama. Untuk korban bencana ataupun yang lain. Buka mata, buka hati, suatu saat itu bisa saja terjadi pada kita. Bayangkan!(gn*)

Apresiasi Saya untuk Cinta Pertama dan Terakhir -nya Sherina

Lagu hasil ciptaan Sherina ini lagi mengena banget di hati saya. Sebuah apresiasi besar saya berikan untuk lirik, nada serta video klip dari lagu tersebut. 

30.9.09

Ngimpi Bareng Apa Ya? :-D

Momen-momen ini sama sekali bukan rekayasa. Entah ni bapak ama emak rukun amat ama kucing-kucing di rumah. Hghghghg :-p. Foto-foto ini diambil dalam kurun waktu yang berbeda. 

20.8.09

Matinya Dara Malam

Gambar dipinjam dari sini
Derap langkah-langkah itu semakin dekat. Sementara lampu kuning yang ada di atas kepalaku menyala byar pet. Kudengar lagi, ya langkah-langkah itu memang terdengar semakin dekat. Dan aku tak ada pilihan jalan lain. Gang ini buntu!

.......................................

Tepat jam 11 malam. Aku sedang memperbaiki riasanku hingga kudengar suara manajer klub memanggil, "Mar..., 5 menit lagi kamu". 

Yah.., 5 menit lagi. Aku segera tancap memperbaiki riasanku, merapikan baju dan rok miniku. Walaupun yang mereka nanti-nanti adalah apa yang ada di dalam pakaianku, tapi tampil sempurna luar dan dalam justru lebih menarik bukan? Siapa tahu malam ini aku bisa mengkantongi uang lebih. Lumayan bisa buat bayar pengobatan rutin emak.

.......................................

Derap langkah-langkah itu benar-benar semakin dekat. Lampu kuning yang ada di atas kepalaku masih menyala byar pet. Kudengar lagi, ya langkah-langkah itu memang sangat-sangat terdengar semakin dekat. Dan aku tak ada pilihan jalan lain. Kucoba cari celah, tapi yang ada cuma lubang tikus. Gang ini buntu! Benar-benar buntu!

.......................................

Aku menari dengan lemah gemulai. Sebagai primadona level dua aku harus selalu menjaga performaku. Jangan sampai aku tergeser oleh Ratna, Mina, Sri atau lainnya yang sedang berusaha naik ke levelku. Syukur-syukur kalau banyak klien yang tertarik padaku, kalau naik ke level satu paling enggak layananku bukan hanya untuk kelas-kelas pekerja kantoran yang gajinya pas-pasan. 

Kulihat para lelaki hidung belang yang ada di bawah stage mulai berteriak-teriak, "buka..., bukaaa..., bukaaaaa," mereka tertawa-tawa bahagia sambil mengeplok-ngeplokkan kedua telapak tangannya. Aku pun pura-pura tertawa pula, senyum genit, sedikit-sedikit memberi mereka pemandangan yang diinginkan, namun tetap kujaga rasa penasaran. Masih 10 menitan lagi, hingga aku membuka lingerie-ku, sementara tank top dan rok mini sudah berada entah dimana. Mungkin disembunyikan oleh orang beruntung diantara lelaki-lelaki di bawah stage ini.

.......................................

Dua pria bertopi itu kini tepat ada di depan gerobak sampah tempat aku bersembunyi.  Lampu kuning yang ada di atas kepala kami menyala byar pet. Aku membungkam mulutku. Menahan rasa takutku hingga jangan sampai memunculkan suara gemetar. Aku lipat kakiku. Bau. Gerobak sampah besar ini benar-benar bau. Tapi, justru lebih menakutkan mati bukan daripada cuma sekadar bau sampah. Atau jangan-jangan ada mayat dibuang di gerobak sampah ini? Karena baunya sangat-sangat menusuk.  Sementara lampu kuning byar pet memberi pemandangan ala disko.

.......................................


Satu setengah jam sudah. Aku telah menyelesaikan show. Lumayan, aku merasa sudah melakukan yang total dalam pertunjukan tadi. Sekarang waktunya aku pulang.

Kini aku sudah berdandan ala manusia-manusia normal di luaran sana. Celana jins, baju hem lengan panjang. Kusambar tas tangan dan bergegas keluar klub mencegat taksi. Kutengok jam tangan, angka munjukkan jam 1 lebih sedikit. Heran, kenapa taksinya lama amat ya.

Jalanan sekitar klub nampak sepi, aku masih menunggu. Sudah 15 menit tapi belum juga ada taksi yang lewat. Aku putuskan mulai melangkahkan kaki, sapa tahu di ujung jalan depan ada taksi.

Beberapa menit berjalan kaki, aku merasa ada yang mengikuti. Kutoleh, tapi tak terlihat siapapun. Aku mempercepat langkah.

Perasaanku sungguh tak enak, aku merasa ada yang menguntiti. Kutoleh lagi, tak ada siapapun. Kutoleh lagi, eh itu apa itu? Aku melihat dua sosok bayangan berbadan tegap bertopi. Aku mempercepat langkah kaki, sempat kutoleh, benar mereka mengikutiku.

.......................................

Aku yang ketakutan semakin menundukkan kepala. Aku takut, siapa mereka, siapa?

Terdengar suara mereka berbincang. Jantungku mulai berdegup kencang, tak salah dengarkah aku? Mereka akan mencincangku? "Krompyangggg", tanpa sengaja aku menendang kaleng susu di depan kakiku. Aku takut, aku sangat takut. Sialan, aku tak melihat ada apa saja di sekitarku. Gelap, sementara lampu kuning itu masih byar pet byar pet.

Aku menggigil dan ketika kudongakkan kepalaku, wajah salah satu dari pria itu ada di atas wajahku.

.......................................

Sudah matikah aku?
Kenapa aku merasa ringan sekali???
Tapi, kenapa badanku sakit semua?
Seperti habis dihujam-hujam.

Eit, apa itu?
Bukankah itu emak??
Kenapa emak menangis?

Oh itu?
Apa itu?
Bukankah itu aku? (gn)

Inside Me (Jatim Park)


25.7.09

Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 8)


Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 7)


Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 6)


Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 5)


Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 4)


Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 3)


Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 2)


Unit Aktivitas Pers Kampus Unibraw (Part 1)


18.7.09

Flower With Luv


From Bapak and Ibuk.
With full of love..!!

Yeay..., akhirnya genduk lulus juga.... :-p.
(gn)

28.6.09

Quote Of The Day

KETULUSAN ITU BARANG LANGKA. SEDANG MEMBERI ITU MUDAH. MENERIMA JAUH LEBIH MURAH.

25.6.09

Syukurilah Tiap Rasa Yang Ada

Dalam hidup ada "TANTANGAN" supaya kita tahu kita punya "kekuatan"
Hidup butuh bekerja "KERAS&CERDAS" supaya kita tahu arti "pengorbanan"
Hidup butuh "AIRMATA" supaya kita tahu arti "merendahkan hati"
Hidup butuh "dicela" supaya kita tahu bagaimana cara "menghargai"
Hidup butuh "Tertawa" supaya kita tahu mengucap "Syukur"
Hidup butuh "Senyum" supaya kita tahu kita punya "Cinta"
Hidup butuh "butuh orang lain" supaya kita tau kita tidak "sendiri"

Hiduplah dengan menghidupi diri dan memaknai hidupmu. (GN)

28.5.09

Quote Of The Day

WALAU NIAT DAN TINDAKAN BAIK BELUM TENTU MENDAPAT TIMBAL BALIK BAIK, TERUS LAKUKANLAH SELAMA YAKIN BAHWA ITU MEMANG SESUATU YANG BAIK. (GN)

Quote Of The Day

HADIRNYA COBAAN MENDIDIK SESEORANG MENJADI PRIBADI YANG JAUH LEBIH TANGGUH. (GN)

18.5.09

Tentang Perempuan Acak Adul Itu



Hatinya gemuruh, 
segelegar petir tatkala disambangi hujan pelangi. 
Wajahnya tersipu, 
malu-malu merunduk mengenang indah memori itu. 

Bagaimana pada akhirnya ia berjumpa tempat ternyaman. Sebongkah bidang dada penuh lekuk keringat,  
tak wangi, 
akan tetapi empuk sehangat kawanan kapas. 

Bagaimana pada waktunya ia menakhlukkan sejuta keluhan, tangisan dan cercaan tiada henti. 
Menjadi kerikil kecil yang bisa dihancurkan di tempat ternyaman itu, 
sebongkah dada ala kadarnya. 

Ini, tentang perempuan acak adul itu. 
Sungguh beruntungnya. 
Mendapat surga kasih dengan cara yang sederhana. 

Se-simple matahari yang memancarkan sinar pada bulan, 
agar benderang di gelap gulita malam (gn).

23.3.09

Nasib Dokar Kian Terpinggirkan

BATU- Keberadaan kusir dokar di Kota Batu nyaris punah. Saat ini hanya terdapat 21 kusir yang bertahan. Sedangkan ratusan yang lainnya beralih profesi lain. Itu karena pekerjaan tersebut sangat tidak menjanjikan, sehingga penghasilan kusir berkurang. Selain itu, masyarakat lebih memilih mikrolet daripada dokar.

Wi-Fi, Candu Gratis Tanpa Bayar

Bak sebuah virus yang mudah menyebar, Wi-Fi (Wireless Fidelity), menjadi fasilitas yang menjadi gaya hidup baru bagi banyak pengguna teknologi informasi. Tidak ketinggalan di Universitas Brawijaya (Unibraw).
Sebutan untuk standar jaringan tanpa kabel dengan menggunakan frekuensi radio ini, ditangkap oleh pihak kampus sebagai suatu peluang yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di intern Unibraw.

“Unibraw Menuju Otonomi Kampus, Jangan Sekedar Konsep”

Dengan pendidikan diharapkan lahir sumber daya manusia yang pintar merasa bukan merasa pintar

6.3.09

Choice

Gambar dipinjam dari sini
"Harus, harus senyum, harus bisa bangkit," Bintang galau dalam batinnya. Bibirnya meracau sendiri sedari ia bangun tidur.

"Harus, tak boleh menangis lagi, harus bisa," Bintang masih bicara sendiri dengan hatinya. Berusaha mempengaruhi otaknya agar sinkron pada sugesti yang tengah hatinya suarakan. Tapi...,

"Ahh...," Bintang berteriak jemu lalu menendang kaleng cocacola di hadapannya.

"Bodooook.......," tiba-tiba ia berteriak lantang lalu pergi meninggalkan keramaian diskotik, mengagetkan orang-orang yang sedang berpesta malam itu.

************

"Gimana perjalanan kamu Bin?" tanya Lian sesaat ketika berhasil menemukan cewek tomboy itu diantara hiruk pikuk bandara Ngurah Rai, Bali.

Bintang hanya merengut lalu lima detik kemudian tersenyum dan menjawab cuek, "Yaaa...., gini dehhh. Hahaha..., cap cusss Li, aku sudah tak sabar untuk ngliat pantai," jawab Bintang lalu merangkul mesra sahabat semasa SMA-nya tersebut.

Lian ganti merengut. "Uh kamu itu ya..., ditanyain kabar malah gak tahu terimakasih gitu. Uda baik aku mau jadi penyandang dana selama kamu di sini," kata Lian sambil mencubit bokong Bintang.

Mereka berangkulan lalu tertawa-tawa sambil meninggalkan Bandara Ngurah Rai, Bali.

************

"Baliiiii......," Bintang berteriak begitu sesampainya di bibir pantai Sanur. Lian hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala menyaksikan kenorakan sahabatnya itu.

Dari tempat parkir mobil, dilihatnya Bintang bergerak ke arah pinggir pantai. Bintang tampak berusaha menyesapi udara laut dan semilir angin pantai Sanur. Kakinya dimain-mainkan menyentuh riak-riak kecil gelombang laut di pinggir pantai.

"Hati-hati Bin..., awas ombak!" Lian berteriak mengingatkan Bintang sambil menutup pintu mobil. Dari jauh tampak Bintang melambai-lambaikan tangan seolah bilang agar Lian tak usah mengkhawatirkannya.

Dua jam kemudian, Lian dan Bintang sudah asyik menyeruput es kelapa muda di salah satu warung tenda. Mereka benar-benar menikmati kebersamaan dan liburan berdua mereka.

"Gimana Bin? Sedikit plongg??" tiba-tiba Lian berujar.

"Lumayannn, hahahaha," jawab Bintang sambil asyik menyeruput es kelapa mudanya dan memainkan sedotan.

"Kalau masih ingin lama di sini.., gak pa pa.., di sini aja dulu. Gak usah buru-buru balik ke Jakarta. Ya?"

Bintang hanya mengangguk. Tersenyum.

************

Suasana kantor sedang panas. Pak Bos, Gunawan Hendrajaya, berkacak pinggang sambil memelototi seisi ruang rapat pagi itu. Semua tertunduk, diam. Bintang juga.

"Siapa? Jawab! Siapa yang kemarin menjadi surveyor untuk nasabah gold kita? Siapa?," tanya Pak Gunawan dengan suara keras.

Takut, takut, Bintang mengacungkan jari telunjuk ke atas. Sambil terbata Bintang menjawab, "Sa sa sa... saya Pak."

Pak Gunawan semakin memelototkan matanya. Seperti raksasa yang siap menerkam.

"Kamu?" teriaknya sambil menunjuk muka Bintang dengan wajah kesal.

Sesaat suasana ruang rapat hening. Semua menunduk. Termasuk Bintang. Dalam batin, banyak yang ingin Bintang utarakan. Tentang kejadian kemarin, tentang pembelaannya dan tentang semuanya yang terjadi. Tapi ia hanya bisa diam. Karena ia tahu tak ada yang bisa ia lakukan. Kehendak dan suara nasabah Gold bank tempat ia bekerja adalah yang mutlak dan utama bagi pimpinan bank. Pelayanan nomor satu wajib diberikan. Apapun. Bahkan sudah rahasia umum yang jadi kasak-kusuk di kantor bahwa Pak Hutama, nasabah gold kami yang juga komisaris direksi di salah satu perusahaan BUMN, adalah nasabah dengan pelayanan eksklusif account-account officer cantik di banyak bank termasuk di sini

Kemarin adalah tugas pertama Bintang untuk melakukan kunjungan nasabah. Selama ini ia hanya bertugas di dalam kantor untuk menerima klaim dan setoran nasabah-nasabah tingkat middle. Perasaan Bintang sesungguhnya sudah tak enak sejak manajer kreditnya memberikan tugas tersebut. Bukan karena enggan melakukan kewajiban kantor, tapi karena ia takut kasak-kusuk yang selama ini didengarnya akan menjadi bumerang bagi dirinya. Ia sempat mencoba meminta agar tugas tersebut dialihkan pada Tiwi, account officer yang selama ini memang menangani Pak Hutama. Tapi manajer kredit bilang, Pak Hutamalah yang meminta agar Bintang menjadi account officer pribadinya mulai sekarang. Bintang hanya bisa tertunduk.

Siang itu, dengan langkah sedikit ragu ia memantapkan batinnya untuk memasuki apartemen di kawasan Sudirman itu. Lantai 12. Dipencetnya penanda huruf 12 pada dinding lift. Lift bergerak pelan namun pasti menuju ke lantai 12.

Bintang memantapkan lagi hatinya ketika pintu lift terbuka. Ia berjalan, dan terus bergumam. "Aku harus bisa. Harus!" tegasnya dalam hati. Dan sampailah ia di muka pintu apartemen nomor 303. Dipencetnya bel pintu. Ditunggunya sesaat hingga pintu terbuka dan tampak pria usia 50 an di sana. Pak Hutama.

"Masuk," ujar Pak Hutama.

Bintang tersenyum dan mulai melangkahkan kaki memasuki ruang tamu kamar apartemen Pak Hutama.

************

Bintang berlari. Berlari meninggalkan apartemen di bilangan Sudirman itu. Berlari tanpa menoleh sedikitpun.

Kabur. Ya, masa bodoh dengan nasabah gold. Masa bodoh. Gak ada hubungannya pekerjaannya dengan pelayanan eksklusif yang apalah itu, serba merugikan dirinya. Gak ada hubungannya dengan profesionalitas.

Masa bodoh dengan fee dari kantor ataupun fee dari nasabah.
Masa bodoh.

Bintang menangis dan terus bergumam dalam hati. Ia tahu ia harus bangkit dan menghadapi hari pentingnya besok di kantor.

************

"Binn....," Lian menyenggol tangan Bintang.

"Eh eh.., iya?" Bintang terbangun dari lamunannya.

"Kamu itu..., tuhhh es kelapa mudanya kan sudah habis cinnn..., masih disedot-sedot juga, heran!" Lian tertawa.

Bintang gelagapan dan melihat bahwa memang es kelapa mudanya sudah habis tak tersisa. Ia tersenyum dan menggelitiki sahabatnya. Lian yang risih berusaha duduk menjauh namun Bintang tetap saja mendekat dan terus menggodanya.

Dua gadis ini tertawa-tawa. Lepas dan sesaat bahagia.

************

Matahari di pantai Sanur sudah hampir tenggelam. Lian dan Bintang bergegas pergi meninggalkan keindahan pantai Sanur.

"Aku siap jadi job seeker lagi Li," ujar Bintang.

Lian tertawa dan berkata, "Yakin loo?? Yakin?? Hmm bagaimana kalau di Bali?"

Mereka terkeukeuh, masuk mobil dan meninggalkan riuh malam yang segera bersiap di Pantai Sanur, Bali. (gn)

*BANK ADALAH PERUSAHAAN JASA KEUANGAN. BUKAN KEUANGAN DENGAN BONUS MENJAJAKAN BADAN.

30.1.09

No Body Knew

Gambar diambil dari sini
Kematian itu memang selalu menakutkan. Terutama bagi yang masih hidup.

Kemarin, saya kehilangan seorang paman yang meninggal dikarenakan stroke. Stroke mendadak yang tiba-tiba menyerang beliau pada sekitar jam dua pagi, dua hari yang lalu.

Setelah dirawat di rumah sakit selama sehari semalam, dalam keadaan tak sadar diri, beliau akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya kemarin pagi jam 5 an. Seluruh keluarga besar kami merasa sedih sekali. Kami kehilangan salah satu famili yang "god man".

Meninggalnya paman saya ini sekaligus juga mengingatkan saya kembali bahwa tiada yang abadi di dunia ini. Saya sendiri pun tidak tahu sejauh mana kesiapan saya bila saya dijemput olehNya. Yang saya tahu saat ini saya sungguh-sungguh tidak siap.

Terbayang dosa menggunung.
Terbayang belum sama sekali membahagiakan orang tua.
Belum berbuat banyak untuk sesama.

Yah..., melihat kematian selalu menyisakan cerita tersendiri bagi kita yang hidup.

Selamat jalan paman.
Semoga paman bahagia di sisiNya. (gn)

28.1.09

Quote Of The Day

KALAU CINTA ITU MURAH KENAPA HARUS ADA BIAYA UNTUK MEMELIHARANYA? (GN)

4.1.09

BAK

Flash Fiction 140 Karakter dengan Tema Bak


1. GANJEL PERUT. Dipungutnya bulir-bulir nasi itu dari bak sampah. "Haha... lumayan juga buat makan siang ini," gumamnya. (gn)


2. REMUK. Bak jatuh tertimpa tangga pula. Mobilku tertabrak kereta dan badanku terseret hingga 400 meter. (gn)


3. NASIB. Mulanya ia berenang dengan terpaksa dalam bak mandi. Hingga akhirnya matilah kecoa itu tenggelam perlahan. (gn)