26.10.12

Menyerah

Sesekali kita pasti pernah merasakan jenuh. Pernah mengeluh. Betapa hidup naik turun seperti roll coster, mengombang-ngambingkan emosi dalam hitungan jam berganti jam.

Lalu pertanyaan pun muncul. Haruskah OUT? Atau bertahan? Bertahan tanpa melakukan apapun? Atau berupaya memperbaiki dan melakukan yang terbaik demi nama tanggung jawab?

Nyali berperan di sini. Betapa ketahanan seseorang atas masalah dan terpaan hidup menuntut kedewasaan membuat pilihan.

Layaknya semut ketika menemukan secuil makanan buangan manusia. Walau sendiri ia akan berupaya mengangkutnya. Ketika lelah, ia memanggil teman-temannya.  Gotong royong bersama-sama, melangkah. Dan bila terasa sangat berat, ia tinggalkan bebannya. Mencari harapan baru.

Dan saya menghargai pilihan-pilihan personal. (gn)

*Untuk teman yang pernah seperjuangan sebagai petualang perberdayaan perempuan.

9.6.12

Aku Mau Sekolah

" Pak.., Buk..., mohon maaf saya menganggu, numpang ngamen. Buat beli buku dan sangu tuk sekolah. Atas keikhlasan ibu dan bapak saya ucapkan banyak terimakasih"

Tulisan tersebut tertera di halaman depan amplop kecil yang saya pegang. Amplop lusuh, pertanda telah dipergunakan pemiliknya bukan untuk pertama kali.

Pengamen kecil tersebut lalu mulai menyanyikan tembang dengan suara sumbangnya yang pas-pasan dengan gitar kecil yang dimainkan juga ala kadarnya. Tidak cukup enak untuk didengar tapi bukan.., bukan itu yang membuat saya tertarik mengenainya. Tapi tulisan di amplop yang diberikannya pada saya, juga penumpang-penumpang lain.

" Pak.., Buk..., mohon maaf saya menganggu, numpang ngamen. Buat beli buku dan sangu tuk sekolah. Atas keikhlasan ibu dan bapak saya ucapkan banyak terimakasih".

Menit demi menit berlalu, berakhirlah suara sumbang lelaki kecil berusia sekitar 8 tahunan tersebut. Dia mengakhiri nyanyiannya dengan salam perpisahan dan ucapan meminta keihlasan dari penumpang yang terhormat.

Tepat ketika di depan saya, diterimanya amplop yang di awal dititipkan pada saya. Saya berujar, "Terus belajar ya...," dia mengangguk, tersenyum dan berucap terimakasih.

Tuhan..., inilah realitas anak bangsa. Kemiskinan, namun harapan untuk terus maju memaksanya melakukan ini. Ya Allah, semoga suatu ketika nanti ketika aku bertemu kembali dengannya dia sudah  menjadi sarjanawan yang membanggakan orang tuanya. (gn)


15.5.12

Bola

Ketika diharuskan berada di tempat baru saya percaya saya adalah bak bola. Menggelinding sesuai dengan tendangan dan arah kemana saya (sebagai bola) terarah. Menyesuaikan diri dan belajar (lebih jauh) tentang sesuatu yang baru dan ‘something’ yang akan dan harus saya hadapi.
Nah di sinilah saya sekarang. Menempatkan diri di tempat baru.

What are we going to do?

Satu:
Memulai dengan bismillah.

Dua:
Mengingat bahwa Tuhan lebih tahu dan memiliki rencana indah ke depan buat kita.

Tiga:
Percaya bahwa tempat baru memberikan banyak kesempatan belajar yang jauh lebih banyak dari sebelumnya.

Empat:
Semakin bertambah teman, semakin bertambah pengalaman.

Lima:
Kesempatan emas, ‘mbolang’ di titik-titik yang lain namun dibayar J

Enam:
Don’t underestimated yourself. Percaya tempat baru memberi prestasi besar.

Tujuh:
You’re great. Karenanya kau terpilih untuk menimba ilmu yang baru di tempat baru.

Delapan:
Tanamkan VISION, ACTION, PASSION.

Sembilan:
Remember..., orang-orang tersayang mendamba kau berusaha menjadi the best person.

Sepuluh:
KATAKAN, i love my living live, i am happy!

Regards, GN

12.5.12

Got a Friend

Berawal dari asing....,
Berawal dari tak tahu siapa...,
Menjadi tahu siapa.




Terimakasih untuk N, A, R, F, D, dan D.
Untuk hari-hari penuh kenangan!
Satu setengah bulan yang tak akan pernah terlupakan.
Love you all!!!
(gn)

11.5.12

SUCCESS




kesabaran
kegigihan
keringat
adalah kombinasi menuju sukses

mulailah hari dengan positif
buang pemikiran negatif.

Berjalanlah...,
Berfikir dan Bertumbuhlah (gn)

9.5.12

Ucap Pinta

Tuhan...
Berikan aku kelapangan hati dan kemampuan untuk belajar ikhlas dari setiap kejadian dan pelajaran hidup yang aku peroleh.

Tuhan....
Sabarkanlah aku untuk mampu berdamai dengan gejolak jiwa dan egois sanubari.

Berikan aku rahmat untuk bisa selalu menyenyumkan orang dan mendamaikan sekitar.

Tuhan...,
Hamba mau untuk seperti bambu. Kuat dan tegar.

Berikan hamba jeda Tuhan dalam setiap kata hidup hamba.
Limpahkan kerelaan dan kemampuan menimba ilmu darimu.

Setiap catatan...
Setiap reka...
Setiap tangis....
Setiap tawa....
Setiap gundah.....
Setiap senyum....
ADALAH INDAH DARIMU.....!

(gn)

28.4.12

Manusia, Uang dan Karakter

Bergelut dengan berbagai manusia dengan bermacam sifat dan sikap yang melekat dengannya. Inilah yang sedang saya akrabi sekarang. Yang mana mengajarkan pada diri saya pribadi tentunya bahwa memang ada hitam, putih, abu-abu, pink, merah, hijau, kuning, juga pelangi dalam jati diri seorang bernama 'manusia'.


MANUSIA:
1 ma.nu.si.a 1 n makhluk yg berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insanorangsbg ~ biasaia bisa juga khilaf-- mati meninggalkan nama (harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading), p 1 orang ternama jika ia mati, dlbeberapa lama masih disebut-sebut orang jua -- mengikhtiarkan, Allah menakdirkan, pb 1 ikhtiarusahaatau akal budi a dadi tangan manusiajadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai maksud tujuannya, berhasil tidaknya usaha itubergantung kpd takdir tuhan -- tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya, pb 1 orang yg berakal itu jauhpemandangannya, tetapi orang yg bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendakiapa-apa lagi -- siap pakai 1 tenaga terdidik yg terampil dan profesional serta siap menembus kebutuhan tenaga kerja 
me.ma.nu.si.a.kan 1 menjadikan (menganggapmemperlakukan) sbg manusia 
pe.ma.nu.si.a.an 1 proses menjadikan manusia agar memiliki rasa kemanusiaan 

Manusia itu unik. VERY UNIQ. SO UNIQ. Ia diciptakan Tuhan melalui rahim seorang wanita, terlahir polos bak kertas putih. Alam serta lingkungan lalu membentuknya menjadi sosok yang beragam.

Apa yang paling dibutuhkan manusia untuk mewujudkan segala identitas jati dirinya? Saya menyebutnya UANG.



UANG:
1 u.ang 1 n alat penukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yg sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupakertasemasperakatau logam lain yg dicetak dng bentuk dan gambar tertentu
resource

Uang membantu orang-orang yang saya temui untuk menciptakan dirinya, bahkan menipu dirinya. DEMI UANG. Bagaimana bisa?

Seseorang yang membutuhkan uang, melakukan berbagai cara (yang baginya adalah benar, walau terlepas itu memang sungguh terkait nilai 'benar' yang sesungguhnya atau tidak) untuk mewujudkan harapan dan mimpi tertujunya.

LIFE IS LIKE THE GAME. Dan pemenangnya seolah adalah yang mampu menciptakan uang mengalir padanya. Dari situlah walau tampak kasat mata namun adalah benar menjadi ukuran bagi manusia lainnya untuk menilai sesama.

source
Demi mendapat beberapa rupiah, seseorang rela menjual cerita palsu tentang dirinya.
Demi beberapa rupiah, seseorang rela tak mengakui keadaan sejatinya.
Demi rupiah, seseorang rela kibal-kibul untuk mendapat walau tak seberapa.
Uang memang penting ya??
Iyaaa.....!!! Begitu bagi kaum pemuja dan 'pembutuh' uang.

KARAKTER:
1 ka.rak.ter 1 n sifat-sifat kejiwaanakhlak atau budi pekerti yg membedakan seseorang dr yg laintabiatwatakia mempunyai ~ ygagak aneh dibandingkan dng kakaknya
ber.ka.rak.ter 1 mempunyai tabiatmempunyai kepribadianberwatak 
2 ka.rak.ter 1 n hurufposter itu ditulis dl ~ cina

Saya percaya yang putih pasti ada. Walau putih kadang layaknya jarum di padang pasir. Walau uang adalah harga mati dalam hidup manusia, sejatinyalah, kita menghargai diri kita lebih mahal melebihi dari uang itu sendiri. (gn)