28.11.11

Secret Mail

Gambar diambil dari sini
Pekan ini rasa saya diuji kembali. Diuji untuk lebih kuat memegang prinsip yang saya yakini bahwa itu adalah benar. Dan saya yakin itu benar.

Kebanggaan bagi saya, ketika dalam kondisi terjepit dan ada kesempatan datang yang mana sangat menguntungkan saya, namun saya berani untuk menolak dan berkata 'TIDAK'. Karena saya tahu kesempatan itu tidak berada pada 'role' dan 'road' yang benar.

Saya tahu, saya butuh.
Saya tahu, saya sangat butuh.
Tapi nurani saya juga saya tahu, bahwa hidup harus dijalankan dengan baik untuk mendapatkan yang terbaik.

Saat ini mungkin memang bukan yang terhebat.
Tapi saya yakin saya akan bisa jadi besar bila prinsip yang saya pakai adalah benar.

No Suap No Sogok!
Percaya, dunia masih bisa direngkuh lewat kompetensi dan prestasi! (gn)

27.11.11

Ngelalap di Warung Hujan

Ini ceritanya sedang ngelalap di warung lesehan :-p. Lokasinya di Warung Hujan (nama jalan uhuk, lupa. Letaknya di kisaran belakang area Universitas Muhammadiyah Malang. Dari kawasan Jalan Candi Panggung Kota Malang, lurusss aja begonoh hehe).

Delicious


Berikut ini adalah beberapa spot yang ada di lokasi Warung Hujan:











Tempatnya pas dan mantap banget untuk  nongkrong dengan keluarga atau teman. Selain bernuansa tradisional yang mana hampir 70 persen terbuat dari bambu dan kayu, Warung Hujan juga menawarkan suasana pemandangan pedesaan. Ditambah lagi dengan harga makanan yang tak menguras kantong juga menu yang jawaaaa bangettt. Pas mantap deh! 

Nah, dalam momen ini ada sahabat dekat saya yang kebetulan sedang merayakan ulang tahun. Congratss..., semoga semakin barokah di usia yang seperempat abad! We love you..!





(by gn)


25.11.11

Quote Of The Day

MOMOK TERKUAT ADALAH RASA TAKUT ITU SENDIRI. (GN)

Guru Hidup

Selamat hari guru ibu....,
Terimakasih telah menjadi pengajar bagi anak didikmu di sekolah....
Terimakasih telah menjadi pengajar bagiku di rumah.....

Baktimu bagi negeri...
Baktimu bagi keluarga....
Terkenang bersama seluruh pelajaran hidup yang telah engkau bagi.

My Mom

Love you ibu...! Selamat hari guru. (gn)

*Selamat hari guru pula untuk seluruh guru-guru hebat yang ada di Indonesia.

21.11.11

Walau Begitu, Terimakasih Sudah Berjuang Sejauh Ini!

Ekspresi pemain ketika Gunawan Dwi Cahyo sukses menjebol gawang Malaysia pada menit ke 5

Ekspresi pemain usai kalah dalam adu penalti


Sedih..., kecewa! Namun saya harus berlapang dada.

Timnas Indonesia gagal merebut medali emas cabang sepak bola SEA Games 2011 setelah pada babak final di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, kalah melalui adu pinalti dari Malaysia dengan skor 4-5. Padahal pada waktu normal Indonesia sempat unggul pada 5 menit pertama lewat gol Gunawan Dwi Cahyo.

Dengan hasil ini timnas Garuda Muda hanya mampu merebut medali perak, sedangkan medali emas berhak disandang oleh juara bertahan Malaysia. 
Mirisnya..., Gunawan Dwi Cahyo yang melesatkan gol ke Malaysia, namun ia pulalah yang gagal dalam adu penalti ke gawang Malaysia.
Ferdinand Sinaga yang juga sempat melesatkan gol, namun dianulir karena off side, juga gagal dalam adu penalti ke gawang Malaysia. Ferdinand Sinaga..., pemain yang sempat mencuri perhatian saya, yang 2 hari lalu membuat saya mencoba searching ke google untuk mengenal lebih jauh tentang sosoknya.
Sedih, ketika angan memperoleh emas membumbung di naluri. Sedih ketika seluruh media ramai memberitakan seolah-olah emas sudah di tangan sepanjang 2 hari menjelang final. Dan ternyata?
Bisa saya mengerti mengapa beberapa penonton di GBK banyak yang meneteskan air mata. Bisa saya pahami bagaimana pemain yang mungkin menyalahkan dirinya sendiri atas kenyataan yang ada. Saya sendiri, yang menonton dari layar televisi, pun merasakan gejolak yang sama.

Ada sakit. Sakit karena ditertawakan mungkin oleh negara tetangga. Sakit karena kita harus malu dan perih di kandang sendiri. Sakit karena mendapatkan asa kemenangan ketika pertandingan berjalan 5 menit dan terhempas di akhir cerita setelah melalui perpanjangan waktu dan adu penalti.

Benar-benar perjalanan dan perjuangan panjang berliku untuk mengetahui bahwa pada akhirnya tidak menjadi nomor satu. Asa yang selama pertandingan berlangsung membumbung, penuh harap, namun kalah adalah nyata yang harus diterima.
Terimakasih Garuda Mudaku. Terimakasih sudah berjuang sejauh ini. 



Ke depan, optimis menang akan di tangan! (gn)

19.11.11

Quote Of The Day

 PERCAYA PADA SESUATU YANG BAIK, YANG MASIH PUTIH, TERKADANG MALAH MENJADIKAN ORANG-ORANG TERTAWA-TAWA. MENERTAWAKAN KELUGUAN, KEPERCAYAAN PADA SESUATU YANG BENAR. DAN BENAR ITU ADALAH BENAR. (GN)

16.11.11

Aku Tiara

Gambar diambil dari sini
Bahwa saya kehilangan diri saya?
Mungkin.

Tapi menurut saya tidak sepenuhnya.

Saya hanya menuruti naluri.

*******

"Sai...., sini le...!" terdengar suara ibu memanggil-manggil dari dapur.
Aku bergegas datang

"Tulung (red: tolong) le...," pinta ibu begitu melihatku.

Aku pun bergegas sigap membantu ibuku menguleni adonan kue yang ada di tatakan meja.

"Buk ini tar kalau sudah dicetak dihias dengan apa buk atasanya?" tanyaku setelah beberapa lama memainkan adonan tepung yang ada di hadapku. Kulihat ibu sedang memanaskan oven kesayangannya.

"Terserah kamu ae le (red: le = sebutan pada anak laki-laki)," jawab ibu pendek.

"Bener ya bu terserah Sai," sambut aku senang.

"Yaaa, kan kamu paling ahli le urusan kaya gini," kata ibuku mendekat lalu mengusap kepalaku pelan.

*******

"Le bapakmu dateng le, ayo ayo cepat sembunyi sana le," kata ibu sambil lekas-lekas membereskan perlengkapan yang ada di meja dapur.

Mengerti apa yang ibu maksud, aku langsung pergi lewat pintu belakang yang ada persis di dapur.

Aku akan berpura-pura dari suatu tempat dan muncul lewat pintu depan, seolah usai melakukan sesuatu di luaran rumah. Yah itu yang harus aku lakukan.

Semoga semua baik-baik saja. Semoga ibu sempat menyembunyikan segala sesuatunya terkait aktivitas yang tadi kami lakukan di dapur. Semoga sajah.

"Tenang Tiara, tenang. Slow down," ujarku menenangkan diriku sendiri sambil berjalan mengitari sawah menuju ke bagian depan perkampungan rumah tempatku tinggal selama 18 tahun usiaku.

******

"Gimana pak urusannya di kelurahan tadi?" tanya ibu sambil mengiringi bapak ke dalam kamar.

"Yahhh, masih ada yang harus dilengkapi bune dokumen-dokumennya," jawab bapak.

*******

"Assalamualakummm," aku membuka pintu rumah dan kulihat bapak sedang membaca koran di ruang keluarga.

"Walaikumsalaaammm," jawab bapak lalu aku beranjak untuk mencium tangannya.

Bapak amat memegang yang namanya tata krama. Segala hal yang kurang patut menurut beliau pasti bakal membuahkan celotehan seabrek. Dan saya sangat mengenal beliau.

"Loh Sai, pipimu kenapa tuh?" tanya bapak usai saya mencium tangannya. Bapak mengulurkan tangan memegang bagian wajah saya yang beliau maksud.

"Alamaaakkkk," jerit aku dari hati. Kulihat dengan benar dan aku yakin itu adalah noda ulenan kue yang aku buat tadi dengan ibu.

Kulihat muka ayah berubah, "kamu bikin kue lagi?" tanyanya dengan nada keras dan cukup menggelegarkan seisi ruang di rumah sempit kami.

Aku hanya diam. "Bodohnya aku," maki aku dalam hati.

*******

Kulihat ibu sedang menangis di pojok dapur.

Alat-alat dapur berserakan dimana-mana.
Oven yang tadi kami pakai untuk memanggang kue bolu penyok di beberapa sisi.
Mangkuk, cetakan kue beserta kue di dalamnya yang masih setengah matang, karena proses pemanggangan terpaksa dihentikan ketika ayah datang tadi, juga sudah tak berupa. Beberapa bagian adonan kue bahkan membercak di tembok dapur.

Kulihat ibu masih menangis. Beliau menyesal sepertinya karena mengiyakan permintaanku untuk membuat kue bersama. Ibuku hanya seorang ibu yang berusaha mengikuti bakat anaknya. Dia juga adalah ibu yang ingin melihat anaknya bahagia.

Kulihat ibu masih tersedu-sedu. Sedangkan aku tak berdaya setelah dipukul habis-habisan oleh bapak dengan menggunakan rotan. Kali ini lebih sakit, lebih sakit dari yang lalu-lalu. Pukulan bapak mungkin mencerminkan kekesalannya yang jauh lebih besar dari yang sudah-sudah. Ketika aku tidak berubah. Dari yang diketahuinya memasak sembunyi-sembunyi di dapur. Memakai riasan ibu diam-diam. Bahkan aku pernah terpergok memakai baju kondangan ibu pemberian ayah.

*******

Nama saya Saiful.
Namun entah saya merasa saya Tiara.

Tiara lebih cocok bagi jiwa saya.
Tiara lebih pas untuk jiwa seorang 'perempuan'. (gn)

9.11.11

Memburu Tanggal Cantik

Gambar diambil dari sini
Undangan menumpuk bagi saya. Yaah, undangan pernikahan. Bikin mupeng gak sih? Secara saya masih 'being single'.

2 bulan lalu, tepat usai lebaran, memang banyak orang yang menikah. Tapi bulan ini, bulan 11, buanyakkk banget rekan dan sahabat saya yang melangsungkan upacara pernikahan.

Dan dari semua undangan tersebut, tercatat ada 4 sahabat saya yang menikah pada 11-11-11 (red: 11 November 2011). Ada juga beberapa rekan yang karena terbentur hari akhirnya mengundurkan sehari menjadi tanggal 12. Dan ada pula yang tetap memaksakan untuk akad tanggal 11 namun resepsi terpaksa diadakan esoknya atau lusanya karena tanggal 11 kebetulan memang hari jumat yang terhitung hari pendek dan masih jam aktif kantor. Gak papalah yang penting di buku nikah tercatat 11-11-11, mungkin begitu ya? :-p.

Beberapa artis pun juga memburu tanggal 11. Sebut saja ustad Solmed, penyanyi Nindy, terus ada beberapa yang saya lupa namanya (maklum kurang begitu terkenal tapi pernah diliput rencana pernikahannya di televisi dan media online).

Yah tanggal 11-11-11 seolah menjadi sakral ya? Haha ya suka-suka mereka dunk, hehe :-p.

Hari jumat, yang mana dalam islam merupakan hari paling mulia.

Hari jumat, yang mana dalam itungan jawa hitungannya paling guede. Bahkan pernah ketika dulu ada famili kenalan saya yang meninggal di hari jumat, dan familinya rata-rata mengikhlaskan dengan alasan hari jumat adalah hari yang baik. Seolah-olah mati di hari jumat ada jaminan masuk surga saja, ixixixi (ups).

1 adalah angka pertama (hmm satu atau nol ya? hehe). Dimana-mana 1 selalu yang pertama dan dianggap yang terbaik. Apalagi kalau 1-nya ada enam buah. --> 11-11-11.

Dibolak-balik kaya apapun tetap terbaca 1. dari atas dijungkir ke bawah dan sebaliknya. Dari kanan dijungkir ke kiri dan sebaliknya. diputer-puter, diapa-apain tetap 11-11-11 (eh terus 20 nya tahun itu kemana ya? Kan 2011. Ah abaikan aja deh, suka-suka:-p).

Yah..., akhirnya selamat berbahagia buat semua yang punya gawe (red: acara) besar di 11-11-11.
Semoga barokah dan penuh rahmat meniti hari-hari esoknya setelah ceremony besar 11-11-11. (gn)

4.11.11

Jangan Sakit Deh!

Semalam adik saya tiba-tiba pulang dari kosnya dan ke rumah jam 10 malam. Padahal belum jadwal ia pulang (biasanya jumat siang baru nyampe rumah). Pulang-pulang langsung mengeluh telinganya sakit gak karuan. Alhasil, kelabakan lah seluruh penghuni rumah, secara jam segitu.

Awal gejalanya si ketika ia terbangun dari tidur siang, lalu ia merasa salah satu pendengarannya tidak bereaksi. Ia mencoba menutup hidung lalu menghembuskan nafas dari telinga. Ketika itu lumayan pulih, namun tidak berapa lama kemudian telinganya terasa sangat sakit. Karena saking gak kuat untuk menahan sakitnya akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumah dan mengeluhkan kepada keluarga.

Mendengar ceritanya dan keluhannya (adik saya paling enggak tahan menahan sakit), akhirnya seluruh penghuni rumah heboh dan memutuskan untuk mencari dokter di jam setengah sebelas malam. Bayangkan! :-)

Kami sekeluarga dengan mengendarai motor berpindah dari tempat praktek dokter sana dan sini. Tutup.

Beralih ke beberapa klinik dan BKIA. Hasilnya dokter tidak ada di tempat, huhu.

Mau ke Rumah Sakit Daerah setempat khawatir prosesnya rada belibet dan takut kena tarif mahal juga, hiks.

Akhirnya kepikiranlah untuk mencoba ke klinik khusus bersalin. Daaannn..., alhamdullillah di sana dokternya praktek 24 jam (kan khusus ibu bersalin? :-p).

Setelah urus administrasi, adik saya akhirnya masuk sekitar jam 11an malam ke ruang pemeriksaan dokter umum yang ada di klinik khusus bersalin tersebut. Curhat keluhan, diperiksa telinganya dimasukin pakai alat (entah itu apa), akhirnya dokter menginformasikan bahwa telah terjadi infeksi pada salah satu telinga adik saya. Hiks, rada menakutkan juga saya mendengarnya. Infeksi pada bagian vital dan dalam tubuh paling membuat saya ngeri.

Setelah pemeriksaan dan diagnosis dirasa cukup, dokter memberikan beberapa jenis obat (sepertinya si obat penahan rasa sakit) dan resep obat khusus telinga yang harus dibeli di apotik. Sambil mendengarkan petuah dokter, adik saya sambil menahan-nahan sakit dan meringis mukanya (red: antik deh, :-p).

Daannn..., tarif dokternya juga antik. Huhu lumayan menguras kantong juga. Haiks.
Tapi yah gapapa deh darpada ni anak (red: adik saya) 'bengak-bengok' mulu bikin yang denger jadi panik sebingung-bingungnya. Lagian juga untuk menghindari seminimal mungkin hal-hal yang tidak diinginkan.

Cabut dari klinik saya dan ibu saya langsung muter-muter cari apotik yang masih buka. Sialnya kebanyakan apotik tutup (ya memang tengah malam si :-p) dan satu-satunya apotik yang buka (di RSUD Kepanjen) eh malah gak ada tu obat yang kita cari. Padahal itu apotik besar di rumah sakit besar pula. Akhirnya kami putuskan untuk mencari lagi keesokan harinya. Dan semalaman pun dilewati oleh adik saya dengan meringis-meringis menahan sakit.

Keesokannya, pagi saya langsung puter-puter cari tu obat. Ikhtiar lagi. Setelah keluar masuk beberapa apotik akhirnya obat tersebut bisa diperoleh juga. Alhamdulillah....!!

Dan saat-saat adik saya meneteskan tu obat ke telinganya pun membuat saya jerit-jerit ngeri. Huhu, saya paling enggak tega ama dalaman tubuh kalau kenapa-kenapa atau diapa-apain. Teman matanya merah dan kemasukan debu pun saya selalu menolak jika dimintai tolong untuk meniupnya (pokoknya paling takut ama luka-luka yang ngutek bagian dalam tubuh, beraninya hanya luka luar).

Nah pelajaran dari semua ini...,
Sakit itu emang enggak enak (red: padahal bukan saya loh yang sakit :-p, dan jangan sampai, semoga).
Sakit itu bikin panik dan susah keluarga (red: saya enggak mau nyusahin keluarga atau siapapun, hiks).
Dan sakit itu juga ada biayanya.

Jadi..., jaga baik-baik segala yang ada pada tubuh dan badan kita. Karena masing-masing itu mahal dan pabriknya hanya gusti Allah SWT.



Semoga kita semua diberkahi kesehatan selalu dan dalam lindunganNya. Amin. (gn)

1.11.11

Quote Of The Day

APALAGI YANG MEMBUAT LAJANG MENJADI IRI SELAIN PERNIKAHAN? (GN)

New Seven Wonder = Abal-Abal?


Sepertinya masih beberapa hari yang lalu media dan berbagai pihak bahu membahu untuk menyukseskan dan menginformasikan pilih komodo menjadi new 7 wonder di dunia. Bahkan menggandeng mantan wakil presiden kita, Bapak Jusuf Kalla, sebagai duta pilih komodo. Himbauan pun digerakkan dengan menggandeng operator-operator telepon dengan menggratiskan sms ketik KOMODO ke 9818. Benar-benar tercengang deh, ketika hari ini saya membaca informasi sebagai berikut:


Misteri New7Wonders
Liputan6.com, Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss, membeberkan misteri Yayasan New7Wonders, penyelenggara tujuh keajaiban dunia yang di antaranya menomisasikan Taman Nasional Komodo. Bahkan, Duta Besar RI di Swiss Djoko Susilo menegaskan bahwa pihaknya meragukan Yayasan New7Wonders
"Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bern, Swiss, merasa perlu untuk memberikan penjelasan sebagai berikut," kata Djoko dalam surat elektronik bertanggal 31 Oktober 2011. Dan inilah kronologi yang dimaksud Djoko.
 1. Desember 2007, N7W mengumumkan peresmian kampanye. Pada tahap awal terpilih tiga destinasi wisata Indonesia dan yang masuk nominasi adalah Taman Nasional Komodo, Danau Toba, dan Anak Gunung Krakatau, bersama dengan 440 nominasi dari 220 Negara.
2. Agustus 2008, Indonesia mendaftar sebagai OSC dan membayar biaya administrasi masing-masing destinasi USD 199.
 3. Pada 21 Juli 2009, Taman Nasional Komodo menjadi Indonesia National Nominees dan menjadi salah satu dari 28 nominasi finalis.
 4. Februari 2010, pihak N7W menawari Indonesia untuk menjadi tuan rumah deklarasi N7W yang akan dilaksanakan pada 11 November 2010.
 5. Setelah menjajaki dan beberapa kali mengadakan pertemuan, pada 25 November 2010 Indonesia menyatakan berminat menjadi tuan rumah.
 6. Pada 6 Desember, pihak N7W menyetujui Indonesia sebagai tuan rumah dengan liscense fee sebesar 10 juta dolar AS.
 7. Pada 29 Desember 2010, N7W  mengeluarkan ancaman melalui Kepala Komunikasi N7W Eamon Fitzgerald yang memberikan batas waktu sampai 31 Januari 2011 kepada pemerintah Indonesia, untuk menyatakan kesediaannya menjadi tuan rumah. Jika sampai batas waktu itu tidak ada ketegasan, maka N7W akan menangguhkan status Taman Nasional Komodo sebagai finalis N7W.
 8. Todung Mulya Lubis, kuasa hukum Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (dahulu Kembudpar) RI, pada 2 Februari 2011 melayangkan surat elektronik kepada N7W dan memprotes rencana eliminasi TNK sebagai finalis. Lima hari kemudian, surat itu ditanggapi pengacara N7W yang beralamat di London. Isinya, TNK tidak tereliminasi, melainkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenbudpar) tak lagi bisa menjadi official supporting committee (OSC).
 9. Pada 11 Februari 2011, Todung Mulya Lubis mengirim surat via e-mail lagi dan meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenbudpar) untuk kembali menjadi OSC. Surat kedua itu tidak dijawab.
10. Tetap masuknya TNK sebagai finalis tanpa keikutsertaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenbudpar) sebagai OSC itu membuat harga diri bangsa dilecehkan. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mewakili Pemerintah Indonesia tak boleh ikut mempromosikannya. 
11. Pekan lalu, Maldives (Maladewa), satu dari 28 finalis, menarik diri dari kompetisi yang diselenggarakan N7W itu. Negara kepulauan kecil dekat Sri Lanka itu menarik diri karena urusan finansial yang dibebankan N7W.
12. Pada 28 April 2011, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kratif mengutus satu delegasi beranggotakan delapan orang yang terdiri dari pejabat kementerian, seorang pengacara dari Kantor Pengacara Lubis, Santosa & Maulana, dan beberapa wartawan nasional untuk menyelidiki keberadaan N7W.
13. Duta Besar RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechtenstein, membantu delegasi dari Jakarta untuk penyelidikan itu. Duta Besar Djoko Susilo sejak pertama kali datang di Swiss telah berhubungan dengan pemimpin redaksi harian nasional Swiss dan selalu mempertanyakan kredibilitas Yayasan N7W.  Sangat diherankan para pemimpin redaksi harian nasional Swiss tidak mengenal keberadaan Yayasan N7W.
14. Tim dari Jakarta yang dibantu staf KBRI Bern mengadakan kunjungan ke alamat yang tertulis sebagai kantor Yayasan N7W: Hoschgasse 8, PO Box 1212, 8034 Zurich.  Ternyata kode pos dari alamat yang diberikan tidak sesuai. Seharusnya alamat itu adalah: Hoschgasse 8, PO Box 1212, 8008 Zurich, di mana terdapat Museum Heidi Weber yang diarsiteki Le Corbusier dan selesai dibangun pada 1967. Museum itu hanya buka pada musim panas (Juni, Juli, Agustus) dari jam 14.00-17.00.
15. Tim dari Jakarta juga mendatangani kantor Pengacara Patrick Sommer dari Kantor Pengacara CMS von Erlach Henrici Ltd, untuk mendapatkan bantuan.
16. Sebagai yayasan, keberadaan N7W cukup unik. Yayasan ini tak jelas alamatnya, kecuali alamat e-mail-nya, hanya tertulis N7W berdiri di Panama, berbadan hukum Swiss, dan pengacaranya berada di Inggris.
17. Masyarakat Swiss sendiri tidak mengenal Yayasan N7W, dan yayasan ini bukan bagian dari UNESCO.
18. Sebagaimana diketahui, pada 1991, Taman Nasional Komodo bersama Taman Nasional Ujungkulon, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan, oleh UNESCO dimasukkan sebagai warisan dunia. Karena reputasi UNESCO sebagai badan khusus PBB yang didirikan pada 1945 itu jauh melampaui N7W, ada baiknya kita tidak terpancing oleh aturan main N7W. (Ant/SHA)

Saya pribadi beberapa kali juga aktif menginformasikan lewat tulisan baik di jejaring sosial maupun blog tentang pilih komodo. Diantaranya klik di sini.

Informasi di atas tentunya membingungkan bagi kita. Bagaimanakah sebenarnya? Legalkah? Atau main-main bagi yang berkepentingan untuk mengeruk keuntungan dari negara-negara yang berkeinginan agar potensi alamnya masuk sebagai new 7 wonder?

Kecurigaan dan pertanyaan dari saya pribadi sebenarnya juga pernah muncul terkait penggratisan sms. Aturan ketik KOMODO kirim ke 9818 pun memunculkan tanya di benak terkait identitas pengirim vote. Saya pribadi pernah men-vote melalui http://www.new7wonders.com/community/en/new7wonders/new7wonders_of_nature/voting. Dan disitu aturan terkait biodata pen-voting benar-benar ketat. Bahkan email pun dan biodata yang ditulis diminta kecocokannya. Di situ pen-voting juga diminta untuk men-vote 7 calon new seven wonder bukan hanya satu.

Nah, dengan sekarang muncul fakta seperti demikian dan baru muncul ke publik sekarang, bagaimana nasib pulau komodo? Kita lihat saja! (gn)