28.4.11

Quote Of The Day

PIKIRKANLAH YANG ENGKAU SUKAI, JANGAN TERLALU FOKUS PADA SESUATU YANG KAU BENCI. (GN)

26.4.11

Mengenang Fs

"Eh punya Fs gak? Minta dunk," yah kalimat seperti ini pernah berjaya di eranya. Sebelum tergusur oleh Fb dan Twitter.

Lama tak pernah membuka akun saya di Fs, saya dibikin terkaget-kaget ama Fs plus tampilan barunya.

"Loh? Kok gini," hahaha begitulah reaksi saya ketika membuka lembaran awal FsDisitu saya juga bingung kok ada kata Game Online? Apa benar ini Fs yang itu? Saya coba tengok lagi alamat yang saya ketik di part browser. Hmm bener kok. Loh, loh, loh? Kok sekarang begini?

Saya coba memasukkan akun yang pernah saya pakai dulu. Daaannn...., bisa, masih bisa. Tapi..., loh kok aku diminta konfirmasi nama, dan lain-lain lagi? Halah-halah 'ono opo iki'?.

Seingat saya, saya terakhir membuka Fs sekitar tahun 2009. Dan itu pun masih seperti yang dulu kok ketika saya pertama kenal Fs tahun 2003.

Walau sudah jarang saya buka setelah ngungsi ke Fb, ketika itu saya cukup senang nostalgia melihat kumpulan daftar testimonial di wall Fs saya. Hahaha jaman dulu pe berebut bookk buat minta temen nulis testi-nya buat kita. Anak gaul dulu seolah sepakat barang siapa yang daftar testi-nya bejibun berarti dia lumayan top, hahaha alay. Apalagi jaman segitu Fs seolah jadi obat buat mengumpulkan kawan-kawan lama. Padahal kalau mau buka Fs harus ke warnet dulu si..., pe dibela-belain ngantri terkadang. Hehehe, jaman dulu internet masih barang mahal. Hp yang ada fasilitas net-nya juga masih jarang, rata-rata masih pakai hp yang layarnya item putih. Huahahah :-p.
Untuk mengobati rasa penasaran saya kemudian mencoba search di google dengan keyword friendster. Banyak ulasan yang menjelaskan terkait perubahan yang saya lihat barusan. Friendster kini telah berubah menjadi Free Online Games. Saya lihat deskripsinya juga berubah total. Kemungkinan tujuannya juga sudah berbeda lagi tak seperti dulu yang hanya Jejaring Sosial. 

Hmm beginilah nasib kalo yang dulunya pernah merajai namun kalah dalam melakukan R & D (red: penelitian dan pengembangan), hehe sok teu saya. Akhirnya ditinggalkan deh oleh fans-fansnya karena merasa menemukan barang plus mainan baru yang lebih asyik punya karena bisa ngelaporin apaaa ajaaa yang sedang dilakukan (kadang yang dilaporin jadi terkesan lebay, hehe). Selain itu Fb juga menyajikan kemampuan untuk mempertemukan kembali teman-teman lama melalui aplikasi yang memungkinkan orang-orang yang sama dikenal direkomendasikan untuk di add sebagai teman.

Dann ternyata beginilah nasib friendster sekarang. Kadung kalah bersaing dan sebagian besar pelanggannya kabur, apalagi semakin banyak jejaring sosial yang punya keunggulan masing-masing, beralihlah Fs ke strategi yang sungguh ekstrim si kalau boleh saya bilang. Yaitu beralih haluan dan mencoba mencari ceruk pasar baru yang mungkin lebih bisa digarap. Yah mau bagaimana lagi mungkin kondisi bisnis da persaingan yang ketat mengharuskannya menjalankan strategi yang demikian.

Tapi..., huhu jadi sedihhh...!
Kok daftar list teman-teman aku duluh dah gak ada ya?
Testi-testinya juga ngilang..
Blog percobaan yang pernah aku buat di Fs juga sudah enggak ada...
Huhu semua tinggal kenangan sepertinya...!

Jadi keinget obrolan terakhir saya di Fs dengan seorang teman ketika itu. 
Teman saya bilang, "Loh kok masih bisa ketemu di Fs kita mbak?, padahal kawan-kawan dah kabur ke Fb loh?".

Dan gara-gara obrolan ketika itu pulalah, saya jadi mau untuk mulai aktif nge Fb turut meramaikan per Fb - an (sudah daftar dari 2007 cuman jarang-jarang aktif).

Akhirnya...,
dadaa friendster....!
Walau rada telat mengetahui, tapi yahh gapapalah..., rindu yang ternyata mempertemukan kita pada kondisi yang udah enggak kaya dulu lagi (huhu, lebay abis, hiks).

Dan yahh memang tidak akan ada yang abadi di dunia ini. Apalagi cuma sekadar ciptaan manusia. Bahkan..., mungkin era FACEBOOK, TWITTER, dan semacamnya juga akan bertemu ujungnya kelak (harapan yang rada gak enak ye? hghghg).

(*by gn)

25.4.11

4th

when you knock on the heart
and touched by your love
over time I know you're one of the best
thank you for a wonderful 4 years. 
(GN)

22.4.11

Merenda Harap



Kalaulah... 
Sulit menjadi kenyataan 

Kalaulah... 
Takdir telah berkata demikian 

Bahwa api adalah panas 
Bahwa es adalah beku 
Bahwa darah adalah merah 
Bahwa mati adalah pasti 

Angan sekadar ikhtiar untuk pencapaian 
Meski tertatih 
Meski terlunta 
Meski terjatuh 
Semoga restu senantiasa menaungi 
Menyapu peluh 
Mewangikan keringat 
Menyenyumkan seunting pasrah 

Harumlah perjalanan 
Walau tujuan jauh berkibar 
Walau sandungan bertebaran 

Percaya... 
Nanti... 
Buah pasti terpetik. (gn)

Passion On Fashion

Mode atau fashion adalah gaya berpakaian (tetapi juga dapat termasuk seni dan arsitektur) yang populer dalam suatu budaya. Dan?? Rupanya tema tentang fashion inilah yang menurut saya paling merajai top blogging di banyak negara.

Tengok saja, Diana Rika Sari dengan blog-nya yang berjudul Hot Chocolate and Mind. Atau Jen Ramos dengan  blog-nya Made by Girl. Dua blog ini sukses meraih follower dengan jumlah 10 ribu lebih. Jumlah yang fantastis untuk ukuran blog pribadi. Ini belum termasuk yang juga followers dengan menautkan link mereka di blog-nya.

Tengok juga situs Blog Lovin. Situs yang menfasilitasi tukar menukar informasi blog ini, menempatkan blog-blog tentang fashion sebagai blog yang populer. Diana Rika Sari di Indonesian Matters bahkan menjadi blog dengan peringkat nomor satu di Indonesia. Tapi dengan pengikut yang tak kalah dengan Jen Ramos, saya rasa Diana Rika Sari juga blogger yang moncer di dunia (followers blog-blog populer di Blog Lovin saja  tak sebanyak itu). Mereka yang sebelumnya bukan siapa-siapa, sekarang menjadi 'siapa' berkat blog fashion mereka.

Andai saya punya stock baju banyak..,
Andai saya punya pernak-pernik banyak...,

Andai ibu saya punya banyak baju keren...,
Andai saya punya saudara perempuan...,

Andai saya punya banyak uang...,
Hahahaha!

Yah..., fashion menuntut untuk selalu mengikuti perkembangan, memadupadankan style, dan sebagainya. Nah? Kalau yang dipadupadankan tak ada? Hghghghg :-p.

Dan sepertinya mereka, blogger yang konsen dalam fashion, adalah mereka yang 'money' nya lumayan-lah ya? Tebal. :-)

Dan saya? Inilah saya, blogger amburadul yang berusaha berceloteh sebaik mungkin, semampunya sesuai hati. :-D.

(gn)

13.4.11

GRIYA TRESNA

Gambar diambil dari sini
Griya Tresna. 
Demikian kami menyebutnya. Sebuah hunian sederhana berlapak sayang dan beratap kasih. Cinta? Jangan ditanya, tentu saja ada. Karena cinta itu adalah kami. Tres dan Na. 

Griya kami cukup sederhana. Bahkan mungkin terhitung amat sempit buat dihuni oleh kami berdua. Tapi Tres selalu bilang pada saya, "Sedikit demi sedikit kanda akan mewujudkannya menjadi yang terbaik, yang ternyaman buat dinda, juga anak-anak". "Kanda yakin bisa?" ujar saya ragu. 

Entahlah, saya berusaha mempercayai Tres, tetapi rasanya sulit untuk satu ini. 
"Bisa dinda. Percaya pada kanda. Ini kanda sedang berusaha," jawab Tres sambil merangkul halus pundak saya. 

Sejenak saya diam. 
"Apa iya bisa?" gumam saya dalam hati. 

Maklum Tres saat ini baru meniti karir. Kepayahan rasanya bila ia melakukan itu sebelum kami menikah. Buat sehari-hari saja rasanya sudah mencekik leher. 

"Na....." tegur Tres dengan penuh kelembutan. 
"Hmm, iya," jawab saya begitu tersadar, "Na percaya. Na tahu kanda selalu berusaha memberi yang terbaik pada Na. Makasi ya..," kata saya sambil mengelus lembut pipi pria yang paling saya sayangi ini. 
"He eh sayang. kanda tak akan kecewain dinda," Tres kemudian berlalu setelah membalas dengan mengecup pelan kening saya. 

Saya tahu dia serius. "Aku akan selalu mengiringi perjuanganmu kanda," gumam saya pelan.  

 ........5 tahun kemudian

"Bagaimana semua? Sah?" tanya bapak tua dari Kantor Urusan Agama yang duduk di depan Tres pada segenap orang yang mengelilingi kami. 
"Saaah," jawab mereka kompak. 

"Alhamdulillah..," ujar bapak tua itu lagi kemudian melanjutkan dengan memimpin doa. 

........... 2 jam setelah itu 

Tres menggandeng saya pelan diikuti oleh kedua orang tua kami masing-masing di belakang.  

"Terimakasih ya kanda buat mas kawinnya. Semoga Griya Tresna ini menjadi barokah buat kita dan keturunan-keturunan kita," bisik saya pada Tres. 

Kemudian Tres menggendong mesra badan saya memasuki griya itu, diiringi tawa cekikik dari kedua orang tua kami berdua di belakang. (gn)