26.4.11

Mengenang Fs

"Eh punya Fs gak? Minta dunk," yah kalimat seperti ini pernah berjaya di eranya. Sebelum tergusur oleh Fb dan Twitter.

Lama tak pernah membuka akun saya di Fs, saya dibikin terkaget-kaget ama Fs plus tampilan barunya.

"Loh? Kok gini," hahaha begitulah reaksi saya ketika membuka lembaran awal FsDisitu saya juga bingung kok ada kata Game Online? Apa benar ini Fs yang itu? Saya coba tengok lagi alamat yang saya ketik di part browser. Hmm bener kok. Loh, loh, loh? Kok sekarang begini?

Saya coba memasukkan akun yang pernah saya pakai dulu. Daaannn...., bisa, masih bisa. Tapi..., loh kok aku diminta konfirmasi nama, dan lain-lain lagi? Halah-halah 'ono opo iki'?.

Seingat saya, saya terakhir membuka Fs sekitar tahun 2009. Dan itu pun masih seperti yang dulu kok ketika saya pertama kenal Fs tahun 2003.

Walau sudah jarang saya buka setelah ngungsi ke Fb, ketika itu saya cukup senang nostalgia melihat kumpulan daftar testimonial di wall Fs saya. Hahaha jaman dulu pe berebut bookk buat minta temen nulis testi-nya buat kita. Anak gaul dulu seolah sepakat barang siapa yang daftar testi-nya bejibun berarti dia lumayan top, hahaha alay. Apalagi jaman segitu Fs seolah jadi obat buat mengumpulkan kawan-kawan lama. Padahal kalau mau buka Fs harus ke warnet dulu si..., pe dibela-belain ngantri terkadang. Hehehe, jaman dulu internet masih barang mahal. Hp yang ada fasilitas net-nya juga masih jarang, rata-rata masih pakai hp yang layarnya item putih. Huahahah :-p.
Untuk mengobati rasa penasaran saya kemudian mencoba search di google dengan keyword friendster. Banyak ulasan yang menjelaskan terkait perubahan yang saya lihat barusan. Friendster kini telah berubah menjadi Free Online Games. Saya lihat deskripsinya juga berubah total. Kemungkinan tujuannya juga sudah berbeda lagi tak seperti dulu yang hanya Jejaring Sosial. 

Hmm beginilah nasib kalo yang dulunya pernah merajai namun kalah dalam melakukan R & D (red: penelitian dan pengembangan), hehe sok teu saya. Akhirnya ditinggalkan deh oleh fans-fansnya karena merasa menemukan barang plus mainan baru yang lebih asyik punya karena bisa ngelaporin apaaa ajaaa yang sedang dilakukan (kadang yang dilaporin jadi terkesan lebay, hehe). Selain itu Fb juga menyajikan kemampuan untuk mempertemukan kembali teman-teman lama melalui aplikasi yang memungkinkan orang-orang yang sama dikenal direkomendasikan untuk di add sebagai teman.

Dann ternyata beginilah nasib friendster sekarang. Kadung kalah bersaing dan sebagian besar pelanggannya kabur, apalagi semakin banyak jejaring sosial yang punya keunggulan masing-masing, beralihlah Fs ke strategi yang sungguh ekstrim si kalau boleh saya bilang. Yaitu beralih haluan dan mencoba mencari ceruk pasar baru yang mungkin lebih bisa digarap. Yah mau bagaimana lagi mungkin kondisi bisnis da persaingan yang ketat mengharuskannya menjalankan strategi yang demikian.

Tapi..., huhu jadi sedihhh...!
Kok daftar list teman-teman aku duluh dah gak ada ya?
Testi-testinya juga ngilang..
Blog percobaan yang pernah aku buat di Fs juga sudah enggak ada...
Huhu semua tinggal kenangan sepertinya...!

Jadi keinget obrolan terakhir saya di Fs dengan seorang teman ketika itu. 
Teman saya bilang, "Loh kok masih bisa ketemu di Fs kita mbak?, padahal kawan-kawan dah kabur ke Fb loh?".

Dan gara-gara obrolan ketika itu pulalah, saya jadi mau untuk mulai aktif nge Fb turut meramaikan per Fb - an (sudah daftar dari 2007 cuman jarang-jarang aktif).

Akhirnya...,
dadaa friendster....!
Walau rada telat mengetahui, tapi yahh gapapalah..., rindu yang ternyata mempertemukan kita pada kondisi yang udah enggak kaya dulu lagi (huhu, lebay abis, hiks).

Dan yahh memang tidak akan ada yang abadi di dunia ini. Apalagi cuma sekadar ciptaan manusia. Bahkan..., mungkin era FACEBOOK, TWITTER, dan semacamnya juga akan bertemu ujungnya kelak (harapan yang rada gak enak ye? hghghg).

(*by gn)

No comments:

Post a Comment