9.6.12

Aku Mau Sekolah

" Pak.., Buk..., mohon maaf saya menganggu, numpang ngamen. Buat beli buku dan sangu tuk sekolah. Atas keikhlasan ibu dan bapak saya ucapkan banyak terimakasih"

Tulisan tersebut tertera di halaman depan amplop kecil yang saya pegang. Amplop lusuh, pertanda telah dipergunakan pemiliknya bukan untuk pertama kali.

Pengamen kecil tersebut lalu mulai menyanyikan tembang dengan suara sumbangnya yang pas-pasan dengan gitar kecil yang dimainkan juga ala kadarnya. Tidak cukup enak untuk didengar tapi bukan.., bukan itu yang membuat saya tertarik mengenainya. Tapi tulisan di amplop yang diberikannya pada saya, juga penumpang-penumpang lain.

" Pak.., Buk..., mohon maaf saya menganggu, numpang ngamen. Buat beli buku dan sangu tuk sekolah. Atas keikhlasan ibu dan bapak saya ucapkan banyak terimakasih".

Menit demi menit berlalu, berakhirlah suara sumbang lelaki kecil berusia sekitar 8 tahunan tersebut. Dia mengakhiri nyanyiannya dengan salam perpisahan dan ucapan meminta keihlasan dari penumpang yang terhormat.

Tepat ketika di depan saya, diterimanya amplop yang di awal dititipkan pada saya. Saya berujar, "Terus belajar ya...," dia mengangguk, tersenyum dan berucap terimakasih.

Tuhan..., inilah realitas anak bangsa. Kemiskinan, namun harapan untuk terus maju memaksanya melakukan ini. Ya Allah, semoga suatu ketika nanti ketika aku bertemu kembali dengannya dia sudah  menjadi sarjanawan yang membanggakan orang tuanya. (gn)