28.4.12

Manusia, Uang dan Karakter

Bergelut dengan berbagai manusia dengan bermacam sifat dan sikap yang melekat dengannya. Inilah yang sedang saya akrabi sekarang. Yang mana mengajarkan pada diri saya pribadi tentunya bahwa memang ada hitam, putih, abu-abu, pink, merah, hijau, kuning, juga pelangi dalam jati diri seorang bernama 'manusia'.


MANUSIA:
1 ma.nu.si.a 1 n makhluk yg berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insanorangsbg ~ biasaia bisa juga khilaf-- mati meninggalkan nama (harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading), p 1 orang ternama jika ia mati, dlbeberapa lama masih disebut-sebut orang jua -- mengikhtiarkan, Allah menakdirkan, pb 1 ikhtiarusahaatau akal budi a dadi tangan manusiajadi orang harus bekerja sekeras-kerasnya untuk mencapai maksud tujuannya, berhasil tidaknya usaha itubergantung kpd takdir tuhan -- tertarik oleh tanah airnya, anjing tertarik oleh piringnya, pb 1 orang yg berakal itu jauhpemandangannya, tetapi orang yg bodoh hanya memikirkan keperluan perutnya, kalau ia telah kenyang sudah tidak menghendakiapa-apa lagi -- siap pakai 1 tenaga terdidik yg terampil dan profesional serta siap menembus kebutuhan tenaga kerja 
me.ma.nu.si.a.kan 1 menjadikan (menganggapmemperlakukan) sbg manusia 
pe.ma.nu.si.a.an 1 proses menjadikan manusia agar memiliki rasa kemanusiaan 

Manusia itu unik. VERY UNIQ. SO UNIQ. Ia diciptakan Tuhan melalui rahim seorang wanita, terlahir polos bak kertas putih. Alam serta lingkungan lalu membentuknya menjadi sosok yang beragam.

Apa yang paling dibutuhkan manusia untuk mewujudkan segala identitas jati dirinya? Saya menyebutnya UANG.



UANG:
1 u.ang 1 n alat penukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yg sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupakertasemasperakatau logam lain yg dicetak dng bentuk dan gambar tertentu
resource

Uang membantu orang-orang yang saya temui untuk menciptakan dirinya, bahkan menipu dirinya. DEMI UANG. Bagaimana bisa?

Seseorang yang membutuhkan uang, melakukan berbagai cara (yang baginya adalah benar, walau terlepas itu memang sungguh terkait nilai 'benar' yang sesungguhnya atau tidak) untuk mewujudkan harapan dan mimpi tertujunya.

LIFE IS LIKE THE GAME. Dan pemenangnya seolah adalah yang mampu menciptakan uang mengalir padanya. Dari situlah walau tampak kasat mata namun adalah benar menjadi ukuran bagi manusia lainnya untuk menilai sesama.

source
Demi mendapat beberapa rupiah, seseorang rela menjual cerita palsu tentang dirinya.
Demi beberapa rupiah, seseorang rela tak mengakui keadaan sejatinya.
Demi rupiah, seseorang rela kibal-kibul untuk mendapat walau tak seberapa.
Uang memang penting ya??
Iyaaa.....!!! Begitu bagi kaum pemuja dan 'pembutuh' uang.

KARAKTER:
1 ka.rak.ter 1 n sifat-sifat kejiwaanakhlak atau budi pekerti yg membedakan seseorang dr yg laintabiatwatakia mempunyai ~ ygagak aneh dibandingkan dng kakaknya
ber.ka.rak.ter 1 mempunyai tabiatmempunyai kepribadianberwatak 
2 ka.rak.ter 1 n hurufposter itu ditulis dl ~ cina

Saya percaya yang putih pasti ada. Walau putih kadang layaknya jarum di padang pasir. Walau uang adalah harga mati dalam hidup manusia, sejatinyalah, kita menghargai diri kita lebih mahal melebihi dari uang itu sendiri. (gn)

26.4.12

The Roller Coaster

Pagi terasa sangat memalaskan
Siang begitu menyemangatkan
Namun senja membuat tetes air terteteskan dari kelopak

THIS IS LIKE THE ROLLER COASTER

Misteri dari perjalanan detik ke detik
Jam ke jam
Hari ke hari

Yang terduga kadang berbalik tak terduga
Yang tak terduga balik menyerang menjadi yang terharap
Misteri

THIS IS LIKE THE ROLLER COASTER

Senyum, tawa....
Tawa..., senyum...
Berganti mengisi hati
Bebareng dengan kenyataan dan takdir...

The lucky?
The opportunity?
The challenge?
Sangat misteri

THIS IS LIKE THE ROLLER COASTER
Do I?
(gn)

21.4.12

Kartini

source

Pagi sebelum berangkat bekerja, ketika asyik sarapan, terdengar bunyi handphone berdering. Saya kenal betul, itu adalah dering khusus yang saya buat untuk panggilan masuk dari si bapak.

"Ya Pak...? Halooo..."


"Lagi apa..," terdengar suara berat di ujung handphone.
"Selamat hari Katini," ucapnya.


Saya terperangah. Loh? Terus apa hubungannya dengan saya? Pikir saya dalam hati.


"Sekarang kan hari Kartini, inget apa enggak?," si Bapak mencoba memancing mengingatkan, mungkin karena saya sempat terdiam beberapa detik tak menyahut ucapannya.


"Iya, inget! Terus??" tanya saya.


"Yang semangat kerja, jangan pantang menyerah. Mengalah untuk menang. Ya?" petuah si Bapak.


Saya menjawab singkat, "He eh!"


"Udah ya...,!" suara di ujung telepon mengakhiri pembicaraan lalu terdengar tuts panjang.

Saya yang memang sedang sarapan, menghentikan aktivitas makan. Berpikir sejenak.
Kartini.....!!
Sayaa...!!!
Semangat kerja....!!
Jangan pantang menyerah...!!!
Mengalah untuk menang..!!!

Masih berpikir sejenak, hingga saya tersadar dan semangat melanjutkan sarapan pagi saya yang masih tersisa.

Heleh-heleh si Bapak.
Semangat! Saya adalah KARTINI baginya.
Semoga saya bisa jadi seperti KARTINI yang sesungguhnya!

Sekarang??? Makan lagiiii!!!

Selamat Hari Kartini yaaa... perempuan-perempuan INDONESIA! (gn)

7.4.12