4.11.11

Jangan Sakit Deh!

Semalam adik saya tiba-tiba pulang dari kosnya dan ke rumah jam 10 malam. Padahal belum jadwal ia pulang (biasanya jumat siang baru nyampe rumah). Pulang-pulang langsung mengeluh telinganya sakit gak karuan. Alhasil, kelabakan lah seluruh penghuni rumah, secara jam segitu.

Awal gejalanya si ketika ia terbangun dari tidur siang, lalu ia merasa salah satu pendengarannya tidak bereaksi. Ia mencoba menutup hidung lalu menghembuskan nafas dari telinga. Ketika itu lumayan pulih, namun tidak berapa lama kemudian telinganya terasa sangat sakit. Karena saking gak kuat untuk menahan sakitnya akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke rumah dan mengeluhkan kepada keluarga.

Mendengar ceritanya dan keluhannya (adik saya paling enggak tahan menahan sakit), akhirnya seluruh penghuni rumah heboh dan memutuskan untuk mencari dokter di jam setengah sebelas malam. Bayangkan! :-)

Kami sekeluarga dengan mengendarai motor berpindah dari tempat praktek dokter sana dan sini. Tutup.

Beralih ke beberapa klinik dan BKIA. Hasilnya dokter tidak ada di tempat, huhu.

Mau ke Rumah Sakit Daerah setempat khawatir prosesnya rada belibet dan takut kena tarif mahal juga, hiks.

Akhirnya kepikiranlah untuk mencoba ke klinik khusus bersalin. Daaannn..., alhamdullillah di sana dokternya praktek 24 jam (kan khusus ibu bersalin? :-p).

Setelah urus administrasi, adik saya akhirnya masuk sekitar jam 11an malam ke ruang pemeriksaan dokter umum yang ada di klinik khusus bersalin tersebut. Curhat keluhan, diperiksa telinganya dimasukin pakai alat (entah itu apa), akhirnya dokter menginformasikan bahwa telah terjadi infeksi pada salah satu telinga adik saya. Hiks, rada menakutkan juga saya mendengarnya. Infeksi pada bagian vital dan dalam tubuh paling membuat saya ngeri.

Setelah pemeriksaan dan diagnosis dirasa cukup, dokter memberikan beberapa jenis obat (sepertinya si obat penahan rasa sakit) dan resep obat khusus telinga yang harus dibeli di apotik. Sambil mendengarkan petuah dokter, adik saya sambil menahan-nahan sakit dan meringis mukanya (red: antik deh, :-p).

Daannn..., tarif dokternya juga antik. Huhu lumayan menguras kantong juga. Haiks.
Tapi yah gapapa deh darpada ni anak (red: adik saya) 'bengak-bengok' mulu bikin yang denger jadi panik sebingung-bingungnya. Lagian juga untuk menghindari seminimal mungkin hal-hal yang tidak diinginkan.

Cabut dari klinik saya dan ibu saya langsung muter-muter cari apotik yang masih buka. Sialnya kebanyakan apotik tutup (ya memang tengah malam si :-p) dan satu-satunya apotik yang buka (di RSUD Kepanjen) eh malah gak ada tu obat yang kita cari. Padahal itu apotik besar di rumah sakit besar pula. Akhirnya kami putuskan untuk mencari lagi keesokan harinya. Dan semalaman pun dilewati oleh adik saya dengan meringis-meringis menahan sakit.

Keesokannya, pagi saya langsung puter-puter cari tu obat. Ikhtiar lagi. Setelah keluar masuk beberapa apotik akhirnya obat tersebut bisa diperoleh juga. Alhamdulillah....!!

Dan saat-saat adik saya meneteskan tu obat ke telinganya pun membuat saya jerit-jerit ngeri. Huhu, saya paling enggak tega ama dalaman tubuh kalau kenapa-kenapa atau diapa-apain. Teman matanya merah dan kemasukan debu pun saya selalu menolak jika dimintai tolong untuk meniupnya (pokoknya paling takut ama luka-luka yang ngutek bagian dalam tubuh, beraninya hanya luka luar).

Nah pelajaran dari semua ini...,
Sakit itu emang enggak enak (red: padahal bukan saya loh yang sakit :-p, dan jangan sampai, semoga).
Sakit itu bikin panik dan susah keluarga (red: saya enggak mau nyusahin keluarga atau siapapun, hiks).
Dan sakit itu juga ada biayanya.

Jadi..., jaga baik-baik segala yang ada pada tubuh dan badan kita. Karena masing-masing itu mahal dan pabriknya hanya gusti Allah SWT.



Semoga kita semua diberkahi kesehatan selalu dan dalam lindunganNya. Amin. (gn)

No comments:

Post a Comment