25.1.12

Narkoba, Xenia dan Nyawa

Tabrakan maut mobil Xenia di halte bus Tugu Tani yang dikendarai Afriani Susanti, 29 tahun, yang merenggut nyawa 9 korban dan 3 luka-luka, menjadi berita panas di media sejak minggu, 22 Januari 2011. Kejadian memilukan ini pun sontak menjadi perhatian banyak pihak yang akhirnya turut mengelus dada.


Rekaman Tragedi Kecelakaan Maut Xenia

Afriani yang diketahui dari pemeriksaan urine ternyata positif mengunakan narkoba ini, menjadi terkenal, menjadi pusat kemarahan keluarga korban, cacian masyarakat dan menyesakkan dada keluarga intinya terutama ibu kandungnya yang menurut informasi pingsan berkali-kali dan shock berat mengetahui kenyataan yang dilakukan puterinya.

Narkoba. Sementara ini semua dugaan mengarah pada barang haram ini. Sumber dimana malapetaka terjadi. Bahkan sebelum kecelakaan menurut informasi Afriani sempat berpesta miras bersama kawan-kawannya. Kalaupun hal ini benar sungguh memprihatinkan, efek yang tak pernah dibayangkan oleh Afriani sendiri.

Narkoba memang 'enak'. Pasti 'enak'. Lihat saja pemakainya rela mengeluarkan uang ratusan bahkan jutaan untuk mendapatkan seupil dua upil barang haram ini. 'Enak'. 'Enak' yang tanpa disadari menyakiti badannya sendiri, yang mana bisa mengakibatkan hal-hal yang tak diinginkan karena konsentrasi dikacau balaukan.

Lagi-lagi kalau benar kejadian pada Afriani ini adalah bersumber pada narkoba yang dipakainya, rupanya 'masih ada saja' manusia di dunia ini yang tidak belajar dari berbagai kasus dan kejadian buruk akibat narkoba. Contoh paling mudah adalah berkaca pada kehidupan beberapa artis baik di Indonesia sendiri maupun luar negeri. Lihat bagaimana kehidupan rumah tangga, karir, semua kacau akibat barang 'enak' namun menyesatkan itu. Tapi dasar barang 'enak' pasti ada saja yang ingin mencicipi kelezatannya. Dan kini? Pelajaran berharga tersebut akhirnya mampir pada seorang Afriani Susanti.

Lihat bagaimana raut mukanya ketika di dekatnya tergeletak begitu banyak korban dan hiruk pikuk masyarakat yang histeris tak tega melihat apa yang terjadi pada fisik para korban! DATAR. Dan kalangan profesional bidang kesehatan menilainya sebagai pengaruh dari narkoba yang membuat psikologis Afriyani kurang sadar di bawah pengaruh obat. Dan dua hari setelah kejadian itu? Kesadarannya mulai pulih dan  pecahlah tangisnya. Menangisi kejadian yang saya yakin tidak ia sangka dan akan ia sesali seumur hidup. Keluarga Afriani pun juga tak kalah kalang kabutnya melihat kejadian yang harus dihadapi puteri yang selama ini dikenalnya. Semua sedih, Afriani dengan keluarganya, keluarga para korban meninggal dan luka-luka, serta kita masyarakat yang menyaksikan.

Xenia.., cerita tentang mobil ini pun tak kalah mentereng menjadi pergunjingan selain derita para keluarga korban dan nama seorang Afriani. Mobil Xenia tiba-tiba diklaim banyak kalangan sebagai mobil yang super duper amat aman, nyaman dan melindungi pengendara serta penumpang di dalamnya. Bagaimana tidak tangguh? Menabrak sekian banyak korban, pagar pembatas dan halte serta terguling namun seluruh penumpangnya selamat tanpa luka apapun. Sebuah ironi tersendiri dibalik cerita kecelakaan maut Xenia di halte bus Tugu Tani.

Setiap nyawa adalah berharga. Terlebih nyawa orang lain, nyawa yang paling berharga bagi siapapun adalah diri sendiri. Hargai nyawa kita dengan memelihara dan menjaganya. Cintai nyawa sendiri dan jangan usik atau menyakiti nyawa berharga milik orang lain. Say no to Drugs. Jangan lihat 'enak'nya. Lihat akibatnya! (gn)

No comments:

Post a Comment