15.6.11

Mari Bersyukur dan Pandai Memetik Hikmah!


Pernahkah berpikir atau terpikir demikian?
Banyak yang saya pinta padaNya, namun tidak dikabulkannya. Mungkin pada hakekat pengertian sebenarnya adalah “BELUM”.


Banyak yang tidak saya pinta dariNya, namun Ia berkahkan untuk saya dan Ia timpakan pada saya. (kalau sesuatu yang bagus kita bersyukur habis-habisan, menganggap itu keberuntungan. Namun bila sesuatu yang buruk atau kurang bagus, kita marah enggak terima gak karuan)

Saya atau anda mungkin pernah demikian. (kalau saya sih, jujur seringkali,tapi alhamdullillah pada akhirnya selalu bisa menerima apapun ketetapanNya setelah berdebat sana sini dengan hati, perasaan dan ego)


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui"
(Al Baqarah:216)


Sebagai orang beriman, kita harus rela menerima segala ketentuan Allah atas diri kita. Takdir Allah merupakan iradah (kehendak) Allah. Oleh sebab itu takdir tidak selalu sesuai dengan keinginan kita.



Tatkala takdir atas diri kita sesuai dengan keinginan kita, hendaklah kita bersyukur karena hal itu merupakan nikmat yang diberikan Allah kepada kita. Ketika takdir yang kita alami tidak menyenangkan atau merupakan musibah, maka hendaklah kita terima dengan sabar dan ikhlas.



Banyak manusia (red: sebagai contoh) yang menyesal ketika ketinggalan waktu take off pesawat terbang. Marah-marah menyalahkan siapapun yang bias dikadikan sumber kesalahan. Bahkan pada Tuhan (seringkali mendehem semisal ‘oalah ya Alloh ya Alloh’). Dan pada akhirnya penyesalan tersebut hanya sementara setelah kemudia ia mengetahui kabar jatuhnya pesawat yang telah lepas landas, semua penumpangnya tewas, dan ia bersyukur dirinya tidak termasuk yang terdapat di sana.



Contoh tersebut hanya sebagian kecil. Pada nyatanya, banyak manusia yangs esak dan sempit dadanya karena kehilangan sesuatu yang disukai atau datangnya sesuatu yang menyedihkan. Namun ketika semua tersingkap bahwa takdir tersebut baik baginya dan bermanfaat untuknya, ia gembira karena untuuungg saja ceritanya adalah demikian.



Kita harus yakin, bahwa di balik musibah itu ada hikmah yang terkadang kita belum mengetahuinya (red: untuk ini saya selalu melalui perjalanan beberapa hari atau kadang beberapa lama dulu untuk akhirnya bisa sampai pada pemikiran semacam ini. Dan itu wajar kok, hehe).


“Mungkin menyenangkanku sesuatu yang dulunya aku hindari. Dan mungkin buruk bagiku sesuatu yang dulunya aku harapkan”

-GN-

*By Gn

No comments:

Post a Comment