7.1.10

Kesempatan

Gambar dipinjam dari sini
Rei.., jadi kan?

Sebuah pesan singkat masuk ke handphone gue.

Jadi lah. Sejam lagi di kafe biasa ya...!

Gue membalas sms Sita sambil melipat baju setrikaan.

..............................................

"Hmm gila ya bok, anak muda jaman sekarang. Nikah belum, kawin udah," Sita menggosip tentang Andien yang kemarin baru saja melangsungkan pernikahan dengan Doni.

"Kasian ya Thomas," Sita masih asyik nyerocos.

"Ya emang enggak jodoh kali," respon gue datar dan cuek. Haha, iya gue malah seneng kalau Andien enggak jadi sama Thomas. Berarti masih ada kesempatan buat gue, secara gue naksir Thomas mulai awal masuk kuliah dulu. Tapi apa mau dikata, baru juga berani pedekate pas semester enam, eh keburu disambar tuh ama cewek sok keren (yang yah emang keren dan populer si, *sirik) yang namanya Andien. Gini-gini gue punya sopan santun. Kalau emang sudah ada yang punya, walau janur kuning belum melengkung, ya gue mundur teratur. Tapi enggak munak, emang rasa itu masih ada. Walau sudah berlalu 2 tahun sejak Thomas resmi jadian sama si Andien.

"Ngaku.., lo seneng kan??" Sita mulai menggoda.

"Ah, biasa aja," gue sok cool.
"Oya, emang gimana cerita tuh cewek malah nikah sama Doni? Bukannya Andien sama Thomas sudah tunangan setengah tahunan lalu?" gue yang penasaran abis jadi mulai lupa sok coll-nya gue.

"Nah.., tuh kan? Ngaku lo seneng kan?"

Ups gue baru sadar, gue lupa untuk jaga image. Gue pilih senyum simpul buat ngejawab pertanyaan menjebak Sita. Sita tampak tersenyum-senyum geli, lalu menyenggol-nyenggolkan lengannya pada lengan gue. Melirik mata gue sebentar lalu berucap, "cie.......,".

Gue yang malu abis, jadi gagal mempertahankan ke-jaim-an yang gue perjuangkan.

"Ih gimana kok?" paksa gue lalu refleks mencubit pinggang sahabat kental gue itu. Gemes bener gue dah. Plus penasaran abis lebih tepatnya.

"Jadi ceritanya si Andien itu bikin affair terselubung, cie bahasa gue, affair,*hahaha," Sita tertawa-tawa, gue antusias mendengarkan.

"Dia tuh ya cin.., selingkuh di belakang Thomas. Kasian ya? Padahal lo tahu sendiri Thomas itu cinta gila sama Andien. Isu yang beredar si, Andien itu selingkuhnya baru-baru aja. Cuma masalahnya selingkuhnya itu sukses bikin manusia baru di perutnya. Gila nggak lo?" Sita berkobar-kobar seperti mau memimpin medan perang, rada lebay sedikit.

Sejam berlalu, 2 cangkir kopi yang kami pesan bersih tanpa sisa. 4 porsi waffel yang gue pesan juga gue lahap sendiri sembari mendengarkan pidato berkobar Sita.

Welll, gue seneng. Yah, gue seneng karena selain perut gue kenyang, si Thomas resmi ngejomblo. Berarti ada kesempatan buat gue. Dan Andien? Ke laot aja looo..!! Gue girang minta ampun dalam hati. Dan gue lihat Sita masih asyik nyerocos dengan berita dari si Randi, Keyla, dan entah sapa lagi. Gue asyik ngelamun sendiri tentang rencana gue sambil pura-pura antusias ama cerita-cerita Sita. (gn)

No comments:

Post a Comment