Posting ini saya tulis jam 2 pagi. Ketika udara dingin menusuk dari celah-celah jendela kamar, ketika saya baru saja menyelesaikan sesuatu yang merupakan ikhtiar bagi masa depan yang lebih baik. "Siapa saya". Pertanyaan ini menggelitik naluri saya sesaat ketika akan beranjak tidur.
Berbagai skenario jawaban saya siapkan. Dari yang jujur (terkait kondisi saya sekarang) hingga yang virtual (impian yang ingin saya ciptakan pada diri pribadi). Dari segala skenario tersebut, saya timbang masing-masing. Ah ternyata berkaca dari siapa saya yang telah lalu, saya manusia yang pernah khilaf dan sering luput dari rencana.
Sedang siapa saya dari segi virtual, ah ternyata saya lagi-lagi membuat rencana-rencana. Hahaha, saya memang manusia biasa. Berencana dan berusaha memberikan yang terbaik, bertindak sesuai rencana. Dan kedepan ingin melakukan segala yang terbaik sesuai harapan hidup dan rencana-rencana yang ingin dilakukan.
Dan dari siapa saya yang telah lalu, saya belajar bahwa semua yang saya lakukan (apapun), ada kuasa Tuhan yang besar yang selalu campur tangan dengan segala kearifaanNya (yang baru saya sadari sekarang). Dan saya percaya (esok dan ke depan), Tuhan masih akan turut campur membentuk siapa saya dengan segala rencana-rencana saya. Jadi, inilah saya ternyata. Manusia biasa, yang memang mampu berencana. Semua tetap keputusanNya. Allahu Akbar. (gn)
No comments:
Post a Comment