9.5.10

Cinta Mati

Gambar diambil dari sini
Sulitnya untuk tetap menginjak bumi. Langit menawarkan begitu banyak kemegahan yang sangat menggiurkan. Membuat air liur (saya) menetes (baca: ngiler) dengan segala pameran di sana. Ada bintang, gemerlap begitu indah. Ada bulan, besar dan benderang. Tetapi alamak, jauhnya.

Bumi sudah terlalu padat sekarang. Reuweuh dengan segala persoalan-persoalannya. Persoalan yang terkadang membuat jenuh, apalagi bila selalu sama. Yah inilah, bumi tempat tinggal dengan segala keunikannya. Planet tempat saya bernaung, mengais rejeki dan menumpang untuk menjalani hari demi hari. Planet yang membuat saya hanya bisa memandangi bintang dan bulan dari kejauhan, dari sini dari bumi.

"Rin..," sapa Radit, membuyarkan saya dari lamunan.

"Eh iya," sambut saya.
"Ada apa? Gimana? Sudah beres semua?" tanya saya kemudian.

"Siipp," jawab Radit sambil mengacungkan jempolnya lalu menggandeng saya menuju kumpulan pohon bakau di tepi pantai.

"Ini," disodorkannya minuman dalam botol. Saya meneguknya lalu memberikan sebagian sisanya kembali.

Masih dapat saya lihat dengan mata kepala, Radit menghabiskannya hingga tak tersisa.


.........................

Sepasang remaja SMU ditemukan tewas tak bernyawa di tepi hutan bakau pantai Senggigi Bali.

Kepolisian setempat menduga peristiwa ini telah direncanakan oleh sejoli tersebut jauh-jauh hari. Dibuktikan dengan adanya racun potas yang ditemukan di tempat kejadian dan kondisi TKP yang disulap bak pelaminan. Sejoli tersebut sendiri ditemukan dengan kondisi masing-masing memakai baju khas pengantin dan keluar busa dari mulutnya.

Sumber dari pihak keluarga menyatakan kekecewaan yang begitu mendalam terhadap perilaku nekad sepasang ABG yang di mabuk asmara ini. Hasil temuan wartawan di lapangan, mereka baru menjalin hubungan selama 3 bulan dan ditentang oleh keluarganya masing-masing. Inilah yang diperkirakan menjadi latar belakang tindakan nekad tersebut. (gn)

No comments:

Post a Comment