9.8.10

Kasihi Mereka

Saya paling geli (red: kurang suka, hehe) bila menemukan orang tua bertindak kasar pada anaknya. Baik itu secara tindakan maupun ucapan.

Orang tua memang tidak selalu salah. Namun juga tidak selalu benar.

Anak? Yah anggap saja anaklah yang salah. Karena memang dasar masing kecil, masih hijau, minim pengalaman dan sebagainya. Namun dalam beberapa kasus anak tidak juga selalu jadi pihak yang salah.

Ukuran kekerasan terhadap anak mungkin di masyarakat kita lebih dititikberatkan pada tindakan semacam pemukulan, jewer, dan semacamnya. Padahal ucapan juga loh. Apalagi dengan ucapan kasar tak hanya menyakiti badan (mungkin badan enggak kali ya, kecuali bila omelan kasar pada anak disertai pemukulan) tetapi juga hati. Dan apalagi yang bisa mengakibatkan kerusakan besar pada manusia selain hati?

Tindakan tak terpuji orang tua terhadap anak jamak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Memang ukuran kekerasan banyak. Tapi saya lebih ingin menyoroti kekerasan melalui kata-kata di sini.

Kata-kata adalah senjata sederhana namun paling ampuh untuk sekadar memberikan dorongan semangat ataupun merusak mental seseorang. Karena cara manusia berkomunikasi yang paling simple dan sering digunakan adalah berucap secara lisan.

Dalam hubungan antara orang tua dengan anak, sebaiknya dilandasi dengan  kasih yang 'benar'. Memarahi dengan cara amburadul melalui penanaman kata yang kasar dapat melukai hati anak dan membuat anak berpikir bahwa orang dewasa tidak jauh lebih baik dari dirinya.

Pilihan kata yang mendidik serta hukuman yang bernilai pendidikan namun dapat dijadikan efek jera hendaknya dapat menjadi alternatif yang jauh lebih baik.

"Save the children! Didiklah anak dengan kasih, bukan kasih yang menghakimi"

(by gn)

No comments:

Post a Comment